Buntut Insiden Alaska Airlines, Kemenhub Larang Lion Air Operasikan Boeing 737 MAX 9

- Selasa, 09 Januari 2024 | 09:01 WIB
Buntut Insiden Alaska Airlines, Kemenhub Larang Lion Air Operasikan Boeing 737 MAX 9

JurnalNews - Pesawat Boeing 737 MAX 9 yang dioperasikan Alaska Airlines baru saja mengalami insiden berupa panel saluran bahan bakar copot saat sedang mengudara.

Peristiwa tersebut terjadi saat maskapai itu tengah mengangkasa dari Bandara Portland menuju Bandara Ontario di California pada 5 Januari 2024

Karena terlepas saat mengudara, panel yang mirip jendela itu pun bolong, hingga membuat pesawat harus putar balik dan mendarat darurat di Bandara Portland.

Baca Juga: Sejumlah Negara Tunda Pengoperasian Pesawat Boeing 737 Max 9, Ini Penyebabnya

Buntut dari peristiwa itu, kini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI menginstruksikan agar Lion Air untuk menghentikan sementara pengoperasian pesawat jenis 737 MAX 9.

Menanggapi hal tersebut, Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro membenarkan, bahwa saat ini Lion Air mengoperasikan tiga unit Boeing 737 9 MAX.

Sejak 5 Januari 2024, Lion Air telah melakukan langkah-langkah pencegahan (mitigasi/ preventif). Lion Air sedang melakukan inspeksi lebih lanjut fokus pada mid-cabin emergency exit door, yang melibatkan Mid Cabin Emergency Exit Flight Lock Operational Test.

"Langkah dimaksud merupakan upaya Lion Air memenuhi standar keselamatan penerbangan yang ketat," tulis Danang dalam keterangannya yang diterima JurnalNews pada Senin 8 Januari 2024 malam.

Mid Cabin Emergency Exit Flight Lock Operational Test adalah langkah pemeriksaan pada pintu darurat di bagian tengah pada Boeing 737-9 MAX.

Baca Juga: Deretan Smartphone Canggih Ini Bakal Rilis Tahun 2024, Mungkin Ini yang Kamu Tunggu? Berikut Daftarnya yang Bikin Jiwa Konsumtifmu Meronta

Uji operasional dilakukan guna memastikan bahwa mekanisme penguncian pintu darurat berfungsi dengan baik (normal), sehingga pintu dapat dibuka dan ditutup secara efektif.

"Tujuannya memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan dengan mengutamakan bahwa evakuasi dapat dilakukan cepat dan aman apabila terjadi situasi darurat," sebut Danang.

Danang juga mengaku bahwa pihak Lion Air terus berkoordinasi bersama pihak Boeing, regulator Indonesia dan otoritas penerbangan sipil terkait dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan penerbangan.

"Lion Air selalu mengedepankan faktor-faktor yang memenuhi kualifikasi keselamatan dan keamanan penerbangan sebagai prioritas utama (safety first) dalam setiap aspek operasional dan layanan penerbangan," katanya.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jurnalnews.id

Komentar