"Pancasila kita sepakati sebagai titik temu kebangsaan. Ia menyatukan bangsa ini dari perpecahan. Maka Pancasila kita pahami sebagai ideologi pemersatu. Dus semua sikap dan perbuatan yang mensegregasi sehingga terjadi polarisasi, disharmoni, dan disintegrasi di tengah masyarakat jelas bertentangan dengan Pancasila," ungkap Dr. Salim.
Menteri Sosial RI 2009-2014 ini menegaskan Indonesia ini negara besar dalam segenap aspek dan potensinya. Sayang potensi besar itu belum aktual meski pemerintahan silih berganti. Kita belum beranjak dari negara berkembang menjadi negara maju dan masih terjebak dalam perangkap "middle income trap".
"Kita juga masih menghadapi banyak masalah yang harus diselasaikan; kemiskinan, pengangguran, ketimpangan ekonomi, pemerataan pembangunan, keadilan sosial dan hukum dan lain sebagainya," terang Dr. Salim.
Dalam kondisi demikian, Pancasila harus dipedomani sebagai pemersatu yang menggerakkan seluruh komponen bangsa untuk bersatu, bersinergi, dan berkolaborasi dalam melayani dan memajukan Indonesia.
"Indonesia terlalu besar untuk dikelola sendirian. Kita butuh semangat kebersaman dan kolaborasi agar Indonesia cepat maju," ungkapnya.
Sebagai bagian dari bangsa yang majemuk dengan kesenjangan atau disparitas sosial ekonomi yang masih cukup tinggi, Dr. Salim berpesan, agar kita semua khususnya para pemimpin republik pandai-pandai mengolah rasa kebangsaan, rasa memiliki, rasa kebersamaan, dan rasa persatuan dan kesatuan diantara sesama anak bangsa.
"Itu semua bisa terwujud jika kita semua punya komitmen untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tandas Dr. Salim.
Dr. Salim mengajak kita semua untuk mensyukuri anugerah ke-bhineka-an Indonesia. Menurutnya, bukan perbedaan-nya yang menjadi fokus kita tapi persatuan kita untuk mengokohkan ke-Indonesia-an. Bukan perbedaan yang terus kita bicarakan apalagi kita pertentangkan, tapi pemerataan pembangun dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Pancasila memerintahkan kita untuk menghidupkan semangat kebersamaan atau kolaborasi, semangat empati dan kepedulian, serta semangat solidaritas sosial dalam tubuh bangsa ini, insya Allah rasa kebangsaan kita akan semakin kuat sekaligus menjadi modal dasar pembangunan yang berkeadilan," pungkas Dr. Salim.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
[INFO] Wapres Gibran Ajak Generasi Muda Berani Buat Terobosan: Harus Bisa Beradaptasi & Manfaatkan Peluang!
Menag Geram, Jan Hwa Diana Tega Potong Gaji Karyawan Jika Pergi Salat Jumat
Bangun tidur tetiba pengin masuk Islam, Marcell Darwin ungkap reaksi ibunya yang berdarah Jerman
Viral Video Warga Bongkar Sarang Tikus di Balik Keramik Berisi Uang Tunai Rp22 Juta