polhukam.id- Sebelum memutuskan memindahkan ibukota negara dari Jakarta ke Nusantara, Indonesia sudah diperingatkan Amerika Serikat (AS) soal pangkalan pesawat pembom nuklir China H-6 yang tak jauh dari Natuna.
Dikutip polhukam.id dari Forbes, sebuah lembaga pemikir Amerika Serikat telah mengumpulkan peta interaktif tentang bagaimana pangkalan udara, rudal, dan radar Tiongkok di Laut China Selatan yang disengketakan memungkinkan Beijing untuk memproyeksikan kekuatan militer hingga Singapura, Vietnam, dan Indonesia.
Peta tersebut, yang disusun oleh Pusat Kajian Strategis dan Internasional, menggambarkan jangkauan senjata dan radar Tiongkok yang dikerahkan di berbagai pulau kecil dan terumbu karang di Laut China Selatan.
Misalnya, mengklik tab Pesawat Pengebom peta menunjukkan bahwa pembom H-6 China yang berbasis di Pulau Woody - sekitar 400 mil dari Hong Kong - dapat menyerang target jauh di timur Filipina, dan sejauh selatan Singapura, pengiriman penting rute melalui Selat Malaka, dan ibu kota Indonesia Jakarta.
Pesawat tempur J-11 China dapat menjangkau hingga Singapura, Balikpapan (yang juga merupakan wilayah Kalimantan Timur), dan Laut Jawa, serta ke timur Filipina.
Vietnam Selatan dan Malaysia akan berada dalam jangkauan kekuatan udara China.
Rudal anti-kapal dan anti-pesawat Tiongkok yang dikerahkan di Kepulauan Spratly, yang merupakan sekelompok terumbu kecil di tengah Laut China Selatan juga dapat menutupi sebagian besar wilayah, menurut peta CSIS.
Dari Mischief Reef, sekitar 900 mil tenggara Hong Kong dan sekitar 500 hingga 600 mil dari Manila dan Kota Ho Chi Minh, YJ-62 dan YJ-12B rudal jelajah anti-kapal dapat menyerang sejauh pantai Vietnam, Brunei dan Filipina pulau Palawan.
Rudal permukaan-ke-udara HQ-9 akan menutupi wilayah udara di sekitar pulau dan terumbu karang yang dikuasai China.
Tidak jauh dari Natuna Indonesia, China rupanya telah membuat pangkalan militer di Fiery Cross Reef sejak 2014 lalu.
Jarak pangkalan militer China di Fiery Cross Reef cuma 700 km saja dari Natuna Indonesia.
Di sana China menempatkan bermacam satuan militernya terutama dari AL dan AU yang tentu mengancam Natuna.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia