polhukam.id - Segmen debat capres memanas setelah Gibran Rakabuming Raka, cawapres nomor urut 2 sampaikan soal pentingnya IKN untuk salah satu pembangunan ekonomi negara dan pemerataan pembangunan.
Hal ini ditanggapi oleh Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, cawapres nomor urut 1 yang menyampaikan kepentingan mana yang mestinya menjadi prioritas.
Bukan kepentingan infrastruktur ataupun SDM. Namun, kepentingan dalam membaca skala prioritas lah yang lebih penting.
Baca Juga: Tampil Beda! Ganjar-Mahfud Kenakan Baju Adat di Debat Cawapres
Di mana Cak Imin menyampaikan bahwa dana 3% saja dari IKN dapat membangun jalan dan sekolah di seluruh Kalimantan.
Hal ini akhirnya dibantah balik oleh Gibran yang singgung jika Cak Imin tidak konsisten. Di mana awalnya Cak Imin menyetujui pembangunan IKN dan ikut potong tumpeng bersama di IKN.
Gibran menilai juga, Cak Imin berubah tidak menyetujui IKN setelah berpasangan dengan capres Anies Baswedan.
"Saya mengingatnya benar, Gus Muhaimin ini dulu juga ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN bareng. Ini gimana ini ngga konsisten? Dulu dukung sekarang ngga dukung. Karena menjadi wakilnya pak Anies yang mengusung tema perubahan," ujar Gibran di debat cawapres, jum'at 22 desember.
Gibran juga menegaskan kepada Cak Imin bahwa IKN bukan hanya untuk membangun bangunan pemerintah. Tetapi, juga sebagai simbol pemerataan di Indonesia.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: nolmeter.com
Artikel Terkait
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia
Tembus 1 Triliun, Anggaran Perjalanan Dinas dan Konsumsi Rapat Pemprov Jakarta Bakal Dipangkas!
Resmi! Usia Pensiun Pekerja di Indonesia Naik jadi 59 Tahun