polhukam.id - Ketua Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Anggawira menilai bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) milik semua masyarakat Indonesia.
Tanggapan itu disampaikannya terkait polemik dasi berwarna kuning yang ia gunakan saat akan bertolak ke Jepang, di Lapangan Halim Perdanakusuma, Sabtu 16 Desember 2023.
Secara semiotika, banyak yang mengaitkan dasi berwarna kuning itu menjadi sinyal bahwa Jokowi akan bergabung dengan Partai Golkar yang identik dengan warna kuning.
Baca Juga: Pimpin Sesi Empat KTT ASEAN-Jepang, Presiden Jokowi Paparkan Dua Prioritas Kemitraan Ekonomi
Meski begitu, Anggawira menilai Jokowi bukan hanya miliki PDIP karena dia adalah pemimipin negara.
"Tidak ada hubungannya dengan partai apapun. Saya rasa wajar saja Pak Jokowi memakai dasi warna apa saja karena Pak Jokowi milik semua masyarakat Indonesia dan semua partai politik di Indonesia," kata Anggawira yang juga Wakil Komandan Tim Fanta TKN Prabowo-Gibran dalam keterangan tertulis, Senin 18 Desember 2023.
Anggawira juga menilai wajar jika muncul pendapat yang menilai Jokowi akan bergabung dengan Golkar.
Baca Juga: ASEAN Bisa Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia, Begini Syarat yang Diungkapkan Presiden Jokowi
Terlebih hubungan Jokowi dengan PDIP yang dikabarkan sempat merenggang beberapa waktu lalu.
"Secara tidak langsung pernyataan PDIP yang menyebut Pak Jokowi sebagai petugas partai men-downgrade Pak Jokowi. Sebagai kepala negara, wajar Pak Jokowi mengayomi semua masyarakat termasuk partai politik dan bukan hanya satu partai saja," katanya menjelaskan.
Hingga saat ini memang belum ada pernyataan perihal bergabungnya Jokowi ke salah satu partai atapun tetap di PDIP.
Namun, secara tersirat Jokowi mengeluarkan candaan yang membuat indikasi ia bergabung dengan salah satu partai berwarna kuning.
Hubungan Jokowi dengan PDIP dimulai pada sekitar tahun 2004. Kala itu, alumni Fakultas Kehutanan UGM itu menduduki posisi salah satu pengurus DPC PDIP Solo.
Pada itu pula Jokowi mengenal FX Hadi Rudyatmo dan hubungan keduanya berlanjut saat dipercaya PDIP dan PKB dan terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo tahun 2005.
Selang tujuh tahun kemudian, pesona Jokowi menarik perhatian tokoh nasional seperti Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia