polhukam.id - Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bertemu di Istana Asakasa, Tokyo, untuk membahas sejumlah kesepakatan penting antara kedua negara.
Menurut Menlu Retno Marsudi pada Sabtu (16/12), pertama, Indonesia menerima hibah kapal patroli senilai 9 miliar Yen atau sekitar USD 63,3 juta dari Jepang.
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Tidak Ada Beban Masa Lalu dan Isu Politik SARA dalam Kampanye Pilpres 2024
Kapal ini akan digunakan oleh Bakamla untuk meningkatkan kapasitas kemaritiman, khususnya dalam penegakan hukum laut.
Kedua, Indonesia dan Jepang sepakat untuk mempercepat pembangunan MRT Jalur Timur-Barat dengan rencana groundbreaking pada Agustus 2024.
Ketiga, ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) antara Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dengan Tokushukai Medical Corporation senilai 10 miliar Yen. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan layanan kesehatan kardiovaskular di kawasan Asia.
Selain kesepakatan tersebut, Jokowi juga menyoroti komitmen Jepang untuk melanjutkan pembangunan MRT jalur timur-barat serta mendesak agar pembangunan jalur utara-selatan fase 2A dan 2B Indonesia dapat selesai tepat waktu.
Lebih lanjut, Presiden menekankan pentingnya implementasi proyek prioritas dalam Asia Zero Emission Community (AZEC), termasuk pembangunan pembangkit listrik geothermal di Muara Laboh, proyek Waste to Energy di Legok Nangka, dan pengelolaan lahan gambut di Kalimantan Tengah.
Selanjutnya, Presiden menyoroti pentingnya kerja sama dalam hal mineral kritis dengan Jepang dan kesiapan Indonesia untuk menjadi bagian penting dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik (EV) global.
Akhirnya, disepakatinya dukungan yang lebih besar dari Jepang untuk pembangunan ekonomi di pulau terluar Indonesia, termasuk dukungan untuk industri perikanan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: unews.id
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia