Hal itu disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad, dalam konferensi pers virtual Sabtu (28/5).
Adapun sebelumnya tim SAR setempat menggunakan pesawat nirawak (drone) yang dilengkapi pendeteksi suhu tubuh (thermal drone), perahu, dan kendaraan darat untuk menyisir tepian Sungai Aare.
"Tentunya disesuaikan dengan situasi. Jika airnya keruh bekas hujan atau salju yang meleleh, dapat menyulitkan penyelaman,” kata Muliaman.
Dia menjelaskan bahwa pada saat kejadian, suhu air di sungai tersebut sekitar 16 derajat Celcius dengan kondisi relatif keruh.
“Airnya datang dari salju yang meleleh sehingga relatif dingin suhunya. Biasanya ada kristal-kristal putih yang membuat warna air menjadi keruh,” ujar dia.
Meskipun demikian, Muliaman dan pihak keluarga telah memperoleh komitmen dari otoritas Swiss untuk menjadikan pencarian Eril sebagai prioritas.
“Saya dan Ridwan Kamil bertemu dengan tim SAR kemarin. Mereka sangat profesional," kata Muliaman.
Muliaman menjelaskan bahwa Ridwan Kamil banyak memberikan pertanyaan teknis.
Ridwan Kamil juga diberikan gambaran mengenai topografi sungai, kekuatan arus sungai, dan sebagainya.
"Kami bisa memperkirakan possible spot (tempat yang mungkin jadi lokasi penemuan, red),” kata dia.
Sebagai informasi, Eril dilaporkan hilang karena terseret arus saat berenang di Sungai Aare pada Kamis (26/5).
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Geng Solo, Geng Trunojoyo, dan Oligarki
IJAZAH JOKOWI: Api Dalam Sekam Tak Pernah Padam, Deretan Penggugat Makin Panjang
Asas Hukum Pembuktian Afirmatif & Negatif: Polemik Ijazah Eks Presiden Joko Widodo
Strategi Pembersihan Senyap di Kabinet Warisan Jokowi