"Ini saatnya bagi dunia untuk kembali ke perdagangan. Perdagangan dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan melawan kemiskinan," ujar Mendag Lutfi, mengutip siaran resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kamis (26/5/2022).
Pada WEF 2022, Mendag Lutfi mengikuti sejumlah forum dan menjadi pembicara di beberapa sesi diskusi untuk membahas berbagai permasalahan dunia. Ada tiga sorotan utama Mendag Lutfi, yaitu adanya peluang peningkatan nilai tambah dan penciptaan ekonomi baru di tengah tantangan saat ini, perlunya sistem perdagangan multilateral dunia, dan mewujudkan pertumbuhan melalui kerja sama kawasan.
Kendati kondisi saat ini terkesan muram dan bahkan dikatakan para ekonom bahwa dunia tengah berada di ambang resesi yang luar biasa, Mendag Lutfi melihat peluang dari tantangan yang dihadapi.
"Sebagai bagian dari Pemerintah, saya melihat ini adalah peluang. Misalnya, tingginya harga komoditas saat ini membuat makin banyak orang berinvestasi dan berinovasi menciptakan nilai tambah di negara-negara seperti Indonesia. Kesempatan ini merupakan peluang untuk menciptakan nilai tambah yang baik. Nilai-nilai komoditas yang baik ini menyebabkan negara-negara seperti Indonesia bisa naik kelas dalam rantai nilai global (GVCs) atau rantai pasok dunia," jelasnya.
Selain itu, lanjut Mendag, kesempatan itu harus diambil untuk dapat menciptakan ekonomi baru, seperti ekonomi hijau melalui pengembangan energi baru dan terbarukan, serta ikut menciptakan terobosan-terobosan perdagangan dunia.
Perdagangan, terutama perdagangan multilateral, sangat penting untuk kembali ditingkatkan. Melalui perdagangan tersebut, ketimpangan pertumbuhan ekonomi antara negara maju dan negara berkembang yang selama ini terjadi diharapkan dapat diatasi.
Indonesia akan menyuarakan kembali pentingnya membangun perdagangan multilateral dalam Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada Juni 2022.
"Mudah-mudahan dengan ini kita bisa mengurai kebuntuan-kebuntuan pada Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-12 yang akan digelar pada 12β15 Juni 2022 di Jenewa, Swiss. Namun, yang perlu diperhatikan, salah satu terobosan itu bukan hanya sistem perdagangan multilateral, melainkan juga bagaimana menguasai kawasan untuk bisa mewujudkan pertumbuhan tersebut," tegas Mendag.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Viral Guru Menangis Histeris setelah Jatuh di Jalan Rusak Berlumpur di Desa Cimoyan Pandeglang
Nepotisme dan Dinasti Politik Jokowi: Antara Retorika dan Realita
Ogah Setengah-Setengah, Erick Thohir: Bukan 7 Tapi 47 BUMN Bakal Dikelola Danantara!
Kalap Usai Tahu Istri Diajak Berhubungan, Suami di Tuban Tebas Leher Penagih Utang