Polri menyiapkan langkah-langkah untuk mencegah kemacetan lalu lintas di jalan tol dan jalur wisata pada hari libur Kenaikan Isa Al Masih, Kamis, (26/05/22)
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan sedikitnya ada lima strategi atau langkah yang dilakukan dalam mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas.
“Untuk jalan tol, bila terjadi kepadatan tetap akan diberlakukan contra-flow terutama di KM 47 sampai dengan 62.500 Tol Jakarta-Cikampek,” kata Ramadhan .
Ramadhan mengungkapkan sebagian masyarakat diperkirakan ada yang mengambil cuti pada Jumat (27/5) untuk pergi ke luar kota sehingga terjadi kenaikan volume kendaraan bermotor di jalan konvensional dan tol.
Pemberlakuan contra-flow ini, bersifat situasional melihat kondisi di lapangan. Apabila volume kendaraan di dalam tol lebih dari 3.000 unit kendaraan, maka diberlakukan rekayasa lalu lintas.
Langkah berikutnya khusus di jalur wisata Puncak, Kabupaten Bogor diberlakukan sistem satu arah (one way) dan ganjil genap pada saat pagi dan siang hari.
“Sistem one way dan ganjil genap ini juga situasional, pagi hari untuk kendaraan yang naik ke Puncak, dan siang hari untuk kendaraan yang turun kembali ke Jakarta,” katanya.
Baca Juga: Kekebalan Tubuh Meningkat, Epidemiolog Ini Bilang Pelonggaran Masker Sudah Tepat
Kemudian, anggota Polri khususnya jajaran polres di wilayah menurunkan personel di lokasi-lokasi objek wisata dengan tugas mengurai arus lalu lintas dan melakukan pengamanan.
“Langkah yang keempat, meningkatkan patroli terpadu di lokasi-lokasi keramaian,” tegasnya. Dan langkah kelima ialah melakukan antisipasi kejadian kontingensi seperti bencana alam dan kecelakaan lalu lintas.
"Langkah kontingensi ini dilakukan bersama-sama Tim SAR,” tuturnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Detik-detik Geng Rusia Pakai Rompi Polisi Rampok Warga Ukraina di Bali, Kerugian 3.2 Miliar!
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah