Dalam pertemuan tersebut, sejumlah pengusaha dan investor Swiss menyatakan ketertarikannya untuk menanamkan modalnya di Indonesia, khususnya di sektor pariwisata, kelautan, dan investasi di Ibukota baru Nusantara.
Sementara itu, Mendag Lutfi justru tertarik kepada sektor koperasi dan agribisnis yang menurutnya terlihat maju selama kunjungan ke Swiss ini. Pertemuan berlangsung pada Selasa (24/5/2022).
Ia menegaskan Indonesia terbuka dalam menjalin kerja sama apa pun. Ia menyebut, dalam kerja sama tersebut Indonesia akan mendapat alih kemampuan dan teknologi. Menurutnya, hal ini merupakan kunci negara berkembang untuk maju.
"Apa pun sektornya, Indonesia terbuka. Yang terpenting bagi kami di Indonesia adalah alih kemampuan dan teknologi kepada masyarakat kami karena itulah kunci utama bagi negara berkembang untuk menjadi negara maju," kata Mendag Lutfi.
Pertemuan diawali dengan diskusi meja bundar (roundtable discussion), dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) serta Surat Minat (LoI) antara Indonesia-Swiss untuk meningkatkan hubungan dagang dan penanaman modal secara cepat dan signifikan.
Sumber: sumbar.suara.com
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia