Hal tersebut ia sampaikan sekaligus menjawab pertanyaan dari Refly Harun.
"Bagi yang mengenal saya 20 tahun lalu. mereka mengenal saya sebagai pembicara publik sebagai motivator dan sampai dengan detik ini saya tetap melayani teman-teman yang mengundang saya sebagai motivator," katanya, seperti dilansir, Senin (23/5/2022).
Lanjutnnya, ia menilai selama ini label politisi adalah konsekuensi saat dirinya menjadi juru kampanye pasangan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019.
Padahal, menurutnya, dirinya sendiri berpengalaman sebagai motivator. "Saya ini pembicara publik motivator karena basis saya itu itu adalah produktivitas, sehar-hari itu saya membantu teman-teman yang perusahaannya mulai turun dan akhirnya sedikit sedikit mulai meningkatkan profit di perusahaan-perusanaan itu," tegasnya.
Sambung dia, "Di mana-mana saya dilabeling itu, meski itu hak orang melakukan labelisasisi itu. Saya berusaha menampilkan saya bukan ustad saya bukan politisi karena politisi itu menurut saya orang yang berkarir berjenjang di dunia politik," jelasnya.
Selain itu, pihaknya menjawab alasan mengapa dirinya mendukung Prabowo-Sandi.
"Saya ini sebagai konsultan yang akhirnya kemudian kecewa berat dengan lima tahun kepemimpinan Pak Jokowi janji-janji Pak Jokowi tak terpenuhi, katanya mau beli Indosat ternyata tidak, mau membuka lapangan kerja tidak,"
"Kami melihat pada waktu itu siapapun yang memiliki kekuatan untuk tidak lagi memilih Pak Jokowi kita dukung dan pada waktu itu adalah Pak Prabowo dan akhirnya kita mendukung habis Pak Prabowo agar lima tahun kedepan lebih baik. Tapi ternyata hasil diputuskan oleh keputusan MK dan KPU dimenangkan Jokowi. Tapi akhirnya saya taat hukum dan kami ikut presiden kami, yakni Pak Jokowi, bukan Pak Prabowo, Pak Prabowo adalah Menhan," tegasnya.
Sumber: populis.id
Artikel Terkait
Terungkap! Aplikasi Coretax Ternyata Menelan Anggaran Rp 1.6 Triliun, Ada Tambahan Biaya 300 Miliar!
Detik-detik Geng Rusia Pakai Rompi Polisi Rampok Warga Ukraina di Bali, Kerugian 3.2 Miliar!
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan