Hal tersebut disampaikan Sandiaga terkait empat menteri Kabinet Indonesia Maju yang akan ikut Pilpres 2024.
Keempatnya adalah Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
"Jabatan menteri itu prerogatif Presiden, tentunya Presiden nanti yang akan menentukan jabatan menteri. Beliau juga yang akan memastikan ini demi kepentingan nasional mana yang bisa memberikan dampak terbaik," katanya di Jakarta, Kamis (12/5/2022).
Terkait kekhawatiran sejumlah pihak bahwa menteri yang berminat mengikuti Pilpres 2024 akan menggunakan fasilitas kementerian dalam berkampanye, Sandiaga mengatakan bahwa menteri menggunakan fasilitas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
"Kalian semua yang awasi, masyarakat semua awasi, jadi kalau ada yang dirasakan tidak pas, tidak sewajarnya kan bisa disampaikan kepada menteri bersangkutan. Masyarakat kan mengawasi banget, apalagi ada netizen, sekarang semuanya terbuka," jelasnya.
Soal kemungkinan menjadi cawapres atau bahkan capres 2024, Sandiaga akan melakukan seperti pada saat pencalonannya pada Pilpres 2019.
"Saya pernah lead by example, ya. Kalau teman-teman lihat waktu wagub (Jakarta), tidak ada ketentuan wakil gubernur mundur, saya mundur karena saya komitmen soal ini. Tapi, menteri kan hak prerogatif Presiden," tuturnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Strategi Pembersihan Senyap di Kabinet Warisan Jokowi
Bila Datang ke Cikeas Masih Bisa Difahami, Tapi Berbelok ke Solo? Ini Membangun Siasat!
Dari Menteng Menuju Istana: Sketsa Kudeta Senyap Era Jokowi
Airlangga Menghitung Hari, Bahlil Menanti