"Mereka ini harus diingatkan bahwa LGBT bertentangan dengan Pancasila. Inilah buktinya bahwa Pancasila masih sangat perlu disosialisasikan," kata Hidayat Nur Wahid di acara Sosialisasi Empat Pilar MPR yang berlangsung di Hotel Le Beringin, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2022) malam.
Contoh lain adanya upaya mengubah kesepakatan para pendiri bangsa dengan munculnya RUU Haluan Ideologi Pancasila. HNW menilai RUU tersebut justru menurunkan derajat Pancasila karena masih menyebut soal Trisila dan Ekasila.
"Kesepakatan para pendiri bangsa tentang Pancasila dan UUD 1945 sudah final. Bahkan, saat UUD diamandemen pada era reformasi, dinyatakan bahwa pembukaan UUD yang di dalamnya ada teks Pancasila tidak boleh diubah. Selain pembukaan, bentuk negara NKRI juga sudah final tidak boleh mengalami perubahan," tegas HNW.
Munculnya kasus Islamophobia, Indonesiaphobia, dan upaya memisahkan antara Islam dari Indonesia juga bukti penguasaan sejarah yang masih dangkal. "Mereka harus mau memperdalam pelajaran sejarah bangsanya," kata mantan Ketua MPR itu.
Sejak dulu, kata HNW, para tokoh Islam bersama non-muslim dan nasionalis sudah saling mengikat satu sama lain.
"Karena itu Muhammadiyah menyebut bangunan permusyawaratan yang membentuk Indonesia sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah. Artinya negara kesepakatan dari perjanjian yang disepakati," pungkasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Salatiga Imam Sutomo, Bendahara Umum PP Pemuda Muhammadiyah Zaedi Basiturrazaq, Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah Eko Pujiatmoko, Direktur LBH PP Muhammadiyah Taufik Nugroho, serta Direktur LBH PWM Jawa Tengah Ponxi Yoga Wiguna.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Dua Keponakan Jokowi Pejabat di Pertamina, Apakah Ada Hubungannya dengan Gaduh LPG 3Kg?
Best UK Proxy: Unlock a World of Opportunities with Secure and Reliable Browsing
Gibran Sering Buat Konten Bersama Anak Sekolah, Publik Curiga: Prospek Buat 2029?
Kecewa Dipecat, Eks Karyawan di Bali Culik Anak Bos Minta Uang Tebusan Rp100 Juta