Pengibaran bendera LGBT di langit Jakarta ini pun menuai pro dan kontra. Pimpinan Pusat Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) dengan tegas menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan Kedubes Inggris tidak hormati nilai-nilai di Indonesia.
"Tindakan Kedubes Inggris yang mengibarkan bendera LGBT tersebut adalah bagian dari tidak menghormati Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia," kata Ketua PP GMPI Bidang Media dan Infokom M. Samsul Arifin mengutip dari Antara.
Menurut dia, sila pertama Pancasila menyebutkan ketuhanan Yang Maha Esa. Sila itu menekankan nilai-nilai agama."Tidak ada satu pun agama dari enam agama yang diakui Indonesia yang mendukung praktik LGBT, termasuk agama Islam yang merupakan mayoritas. Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam hanya menyebut dua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan," katanya.Sila kedua Pancasila, lanjut dia, menyatakan kemanusiaan yang adil dan beradab. Korelasinya, yakni praktik LGBT bukanlah hak asasi manusia, melainkan perilaku menyimpang yang perlu diobati.
"Praktik LGBT bisa berdampak pada punahnya umat manusia jika terus dibiarkan begitu saja. Tidak mungkin laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan akan melahirkan keturunan," katanya.
Oleh karena itu, GMPI meminta Kedubes Inggris di Indonesia agar menghapus postingan dukungan maupun pengibaran bendera LGBT di media sosial resminya."Kedubes Inggris di Indonesia juga harus meminta maaf kepada publik karena telah mengibarkan bendera LGBT yang jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila," ucap Samsul.
Sebelumnya, memperingati Hari Anti Homofobia, Bifobia, dan Transfobia (IDAHOBIT) pada Rabu (18/5/2022) lalu, kedubes Inggris di Jakarta memutuskan untuk ikut memperingatinya dengan mengibarkan bendera pelangi yang menjadi simbol kelompok LGBT .
"Inggris meyakini hak-hak LGBT adalah dasar hak asasi manusia (HAM). Cinta adalah hal yang berharga," tulis Kedubes Inggris di kolom caption.
"(Karena itulah) kemarin, pada IDAHOBIT, kami mengibarkan bendera LGBT dan mengadakan agenda, untuk menunjukkan kalau kita semua adalah satu keluarga kemanusiaan,"
Sontak saja unggahan ini pun menimbulkan pro kontra dari warganet di kolom komentar.
Sumber: jabar.suara.com
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia