"Itu (penolakan UAS oleh Singapura) satu bentuk bahwa islamophobia, itu nyata," kata Ridho di Kantor Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Kota Yogyakarta, Jumat (20/5/2022).
"Jadi, yang selama ini barangkali itu teori, barangkali itu satu artikel, kajian-kajian, ini bentuk nyata," sambung menantu Amien Rais tersebut.
Anggapannya, insiden penolakan UAS ini tak terjadi begitu saja. Dugaan Ridho, ada pihak yang sengaja memasok informasi tentang profil dan aktivitas pendakwah asal Asahan, Sumatera Utara, itu kepada Singapura.
"Kita melihat siapa yang memasok informasinya. Itu yang penting. Karena itu tidak mungkin hanya berdasarkan kajian satu materi akhirnya memutuskan. Pasti itu biasanya ada komunikasi antarpemerintah," ungkap Ridho.
Bakal sangat disayangkan baginya saat ternyata pihak pemasok info itu berasal dari Indonesia, negara tempat UAS dipandang sebagai ulama besar. Atau negara yang mayoritas warganya memeluk agama Islam.
"Kalau itu memang dari dalam Indonesia itu sangat kita sayangkan," ucap Ridho.
"Kemudian UAS juga itu adalah ulama besar Indonesia, yang kalau dibilang apa sih definisi teroris itu, barangkali kita bisa mencari yang lebih tepat. Barangkali ada orang yang lebih teroris lah ya kalau kita melihat dari kasus ini," sambungnya memungkasi.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Geng Solo, Geng Trunojoyo, dan Oligarki
IJAZAH JOKOWI: Api Dalam Sekam Tak Pernah Padam, Deretan Penggugat Makin Panjang
Asas Hukum Pembuktian Afirmatif & Negatif: Polemik Ijazah Eks Presiden Joko Widodo
Strategi Pembersihan Senyap di Kabinet Warisan Jokowi