"Ketika kita dilabeli sebagai badan usaha milik negara, ada risiko diperiksa karena memakai uang negara atau yang dinamakan uang rakyat," ujar Erick dalam pembekalan calon pegawai BUMN dipantau virtual, Rabu (18/5/2022).
Maka dari itu, Erick menekankan agar semua yang ada di dalam perusahaan pelat merah harus melalui bisnis proses yang baik dan transparan.
"Saya benar-benar tekankan di BUMN harus melalui bisnis proses yang baik dalam mengembangkan usaha, dalam mengembangkan inovasi harus melalui proses bisnis yang baik," ujarnya.
Menurutnya, dalam penentuan bisnis sudah menjadi hal lumrah jika mengalami kegagalan. Namun, ia berpesan agar tidak ada unsur korupsi di dalam proses bisnis di perusahaan pelat merah.
"Dalam penentuan bisnis ada yang gagal ada yang sukses biasa, yang namanya riset dari 10, 9 gagal 1 bershasil biasa, tapi jangan ada unsur koruptif. Karena itu perlu ada proses bisnis yang baik semuanya transparan, semuanya tercatat agar tidak ada masalah di kemudian hari," ungkapnya.
Erick melanjutkan, saat ini di tengah keterbukaan informasi menurutmya pasti banyak persepsi yang dibentuk BUMN, salah satunya adalah BUMN karya yang memiliki hutang cukup besar.
"Ya yang namanya membangun infrastruktur pasti jangka panjang, baru 8 tahun itu yang namanya pemasukan uangnya lebih baik, kalau tahun pertama tahun kedua pasti padamu negeri. Tetapi kalau kita tidak membangun infrastruktur, seperti contoh kemarin covid, pada enggak bisa terbang, takut pulangnya naik mobil. Terbukti kemarin setelah covid, mudik bareng semuanya naik mobil," tutupnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia