Rangkaian Kirab Budaya dan SBC diikuti dan dibuka langsung oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dengan mengendarai kuda serta seluruh delegasi negara G20.
Dalam kesempatan ini, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan apresiasi sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kota Surakarta atas dukungan dan kerja sama yang baik sebagai tuan rumah penyelenggaraan Pertemuan Kedua TIIWG G20 ini. Kemarin merupakan hari terakhir rangkaian kegiatan Pertemuan Kedua TIIWG G20, khususnya pada pembahasan klaster investasi, perdagangan, dan perindustrian.
"Sekalipun membahas berbagai permasalahan global khususnya investasi, sebagai negara, perlu menjunjung tinggi budaya dan tradisi yang ada di Republik Indonesia. Kita harus terus melestarikan dan menyosialisasikan kepada seluruh pelosok dunia. Ini bukti walaupun berpikir global, tetapi kita bertindak lokal," ucap Bahlil, mengutip sebagaimana dalam rilisnya.
Salah satu delegasi negara G20 asal Swiss mengungkapkan apresiasinya atas pelaksanaan Pertemuan Kedua TIIWG G20 ini.
"Saya diundang untuk menghadiri Pertemuan Kedua TIIWG G20 ini. Menurut saya, pembahasan isu kali ini cukup sukses. Ini kedua kalinya saya mengunjungi Solo dan sangat menyukai keramahan yang ada. Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan tidak sabar untuk mengikuti kegiatan selanjutnya di Labuan Bajo," ungkap Frederic perwakilan delegasi G20 asal Swiss tersebut.
Rangkaian Kirab Budaya ini menampilkan 30 kereta kencana dan kereta andong yang masing-masing membawa 3-4 delegasi negara G20 dan didampingi oleh anggota delegasi Pemerintah dan Putri Indonesia, serta 100 penampil (performer) SBC yang menggunakan kreasi batik yang dimodifikasi secara modern dan kreatif, dari Stadion Sriwedari menuju Balai Kota Surakarta.
Adapun kereta kencana yang digunakan merupakan milik Keraton Kasunanan Surakarta. Kereta ini merupakan kereta pusaka yang telah berumur ratusan tahun. Selain kereta kencana dan kereta andong, rangkaian Kirab Budaya ini juga menggunakan 8 mobil listrik yang masing-masing memuat 6 orang.
Penyelenggaraan ini bertujuan untuk menggaungkan Presidensi G20 Indonesia kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Surakarta melalui Kirab Budaya serta memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada para delegasi G20.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia