Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencuri perhatian publik karena melakukan lawatan ke Eropa khususmya Ukraina dan Rusia. Kedua negara yang kini dalam situasi perang ini menjadi tujuan Jokowi untuk beberapa urusan, salah satu yang diklaim adalah ingin menjadi fasilitator perdamaian.
Meski demikian, salah seorang kader PDIP, Effendi Simbolon mengaku kecewa karena media asing kurang memberitakan kedatangan Jokowi ke Ukraina-Rusia.
“Siapa sih presiden negara yang masuk ke Kiev dalam kurun sejak Maret, kecuali Poland sama Jerman, enggak ada. 12 jam kurang loh naik kereta api, menurut saya karena kita ikut monitoring, media internasional enggak terlalu dipublish," ungkap Effendi sebagaimana dikutip dari laman Sindo News, Kamis (7/7/22).
Menanggapi bingungnya kader PDIP terhdap minimnya pemberitan media asing terhadap Jokowi atas kunjungan ke Rusia-Ukraina, pengamat politik Rocky Gerung angkat suara.
Lewat video di kanal YouTube miliknya (Rocky Gerung Official) yang juga bersama oleh Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), Rocky menganggap bahwa tak perlu dipertanyakan mengapa media asing “ogah” memberitakan Jokowi.
Baca Juga: Selamat Bu Megawati dan Mbak Puan Maharani, Rocky Gerung Kasih Jempol untuk Kalian! Alasannya Nggak Main-main, Simak!
“Ya kenapa kita mesti sedih kalau publik internasional tidak memberitakan. Kalau Kita bergembira nanti publik internasional justru bertanya ‘Anda bergembira karena apa karena sukses mendamaikan? Atau gembira karena ada pemalsuan di dalam headline dalam negeri Anda sendiri?’,” ujar Rocky melalui kanal Youtube milikya, dikutip Kamis (7/7/22).
Sebagaimana diketahui, sempat terjadi kegaduhan karena klaim Jokowi yang mengaku telah menyampaikan pesan Zeleynsky ke Putin, namun pihak Ukraina sendiri membantah karena jika ada pesan tentu pihaknya akan secara terbuka menyampaikan lewat pidato.
Atas dasar itu, menurut Rocky apa yang publik atau pers internasional beritakan “secukupnya” sudah benar karena melihat apa yang terjadi.
“Kadangkala sinyal itu jadi palsu justru karena kita menginginkan lebih, jadi memang sudah proposional pers asing mengatakan ada soal di dalam diplomasi Indonesia yang gagal kan itu intinya,” lanjut Rocky.
Baca Juga: Anies Baswedan Dihantam Isu Dekat Oligarki Gegara Resmikan Chinatown Glodok, Penjelasan Rocky Gerung Nggak Main-main, Simak!
Situasi tersebut menurut Rocky menjadi bahan utuk menyimpulkan bahwa sosok Jokowi belum sekuat pemimpin Eropa lainnya.
“Dan itu objektif betul, lalu dibndingkan bahwa profil Jokowi belum sekuat Erdogan, Macrom, atau pemimpin Eropa lainnya untuk masuk di situ, itu juga dilihat sebagai kenapa nggak perlu dipublikasi,” tegas Rocky.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Terungkap! Aplikasi Coretax Ternyata Menelan Anggaran Rp 1.6 Triliun, Ada Tambahan Biaya 300 Miliar!
Detik-detik Geng Rusia Pakai Rompi Polisi Rampok Warga Ukraina di Bali, Kerugian 3.2 Miliar!
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan