"Saya mengimbau kepada Pemerintah untuk berhati-hati dan mewaspadai dampak negatif dari melemahnya nilai tukar mata uang kita akibat fenomena global yang terjadi saat ini," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7/7/2022).
Fadel Muhammad mengatakan, Pemerintah beserta stakeholder terkait harus mengetahui potensi dampak-dampak negatif dari pelemahan rupiah beserta solusi jangka pendek, menengah, dan panjang guna memitigasi hal tersebut.
"Saya juga ingin mengimbau kepada Pemerintah dan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter yang bertugas memelihara kestabilan nilai tukar rupiah untuk memetakan dan mengetahui potensi dampak negatif dari pelemahan ini, seperti kenaikkan biaya bahan baku impor dan cost of borrowing perusahaan dengan dolar," ujarnya.
"Jika mapping-nya sudah tepat, Pemerintah dari Kementerian Keuangan, BI, OJK, dan LPS yang tergabung dalam KSSK perlu meningkatkan sinergi untuk memitigasi dampak negatif tersebut dengan solusi jangka pendek, menengah, dan panjang," tambahnya.
Founder dan Komisaris Polhukam.id ini kembali menegaskan bahwa stabilitas nilai tukar rupiah harus tetap dijaga di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global.
"Bank Indonesia harus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah kondisi uncertainty ekonomi global, baik itu potensi resesi di berbagai negara dan kenaikkan suku bunga The Fed berikutnya. Kita harus siap, mengetahui, dan memitigasi seluruh sinyal-sinyal itu demi menjaga proses pemulihan ekonomi yang sedang berjalan ini," tutupnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Detik-detik Geng Rusia Pakai Rompi Polisi Rampok Warga Ukraina di Bali, Kerugian 3.2 Miliar!
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah