Misnah Wati, salah satu warga Kecamatan Belawan, Medan yang mendapat bantuan bedah rumah dari pemerintah daerah. Dalam keterangannya, Misnah mengaku memiliki rumah yang dinilai tidak layak huni sebelum akhirnya diberi bantuan Pemerintah Kota Medan untuk merenovasi kediamannya beberapa waktu lalu.
Perempuan yang menjadi orang tua tunggal ini mengaku bahwa dirinya memiliki empat orang anak. Dia mengaku senang sekali dengan bantuan yang disalurkan kepada dirinya.
Misnah mengatakan, kediamannya kini lebih bersih dan bagus setelah dilakukan pembedahan beberapa waktu lalu. Perempuan buruh di pelelangan ikan ini juga mengaku, setiap kali air pasang, rumahnya selalu direndam air laut.
Dengan kondisi tersebut, Misnah mengaku keluarga sulit untuk melakukan aktivitas dan beristirahat setelah berkegiatan di luar rumah. Dia juga mengaku, hampir setiap pukul 16.00, air laut masuk menerobos rumahnya.
"Nanti baru surut setelah dua jam kemudian," kata Misnah.
Dia juga mengungkapkan, dirinya kerap kali membeli air bersih kepada tetangganya jika ingin berbilas diri dengan biaya 10 ribu sehari.
Kini, ia bersyukur karena uluran tangan pemerintah bisa banyak membantunya. Dan tentu saja, ketakutan Misnah akan masuknya air pasang ke dalam rumah sudah jauh lebih tertangani.
"Alhamdulillah, sekarang sudah dipasang air PAM, jadi tidak perlu beli air lagi," jelas Misnah.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa program bedah rumah merupakan kegiatan yang sengaja dilakukan untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat.
Dia juga menilai, intervensi pemerintah perlu untuk memberikan stimulasi dan gotong royong melalui programnya yang berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
"Kita ke Belawan dalam hal itu. Harapan saya jadi pemerintah bantu berikan stimulasi terus warga gotong royong, saling dukung program ini," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Selala (5/7/22).
Hasto mengungkapkan, program tersebut sejalan dengan amanat presiden yang ingin mengangkat daerah-daerah yang menduduki predikat kemiskinan yang ekstrem. Melalui cara memperbaiki infrastruktur, kata Hasto, Presiden Joko Widodo ingin memajukan masyarakatnya.
"Juga yang usianya masih muda, yang akan hamil, akhirnya bebas dari stunting," kata Hasto.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Pengusaha es kristal di Langkat diintimidasi, pabriknya ditutup paksa oleh ormas SPSI dan PP
Sosok Aiptu Lilik Cahyadi, Polisi Pacitan yang Diduga Perkosa Muncikari, Rajin Beri Bimbingan Rohani
Pertemuan Don Dasco dengan Aktivis Eggi Sudjana Cs peristiwa realitas bukan sekedar April Mob
Merasa Nama Baik Dicemarkan, Anggota DPRD Sumut Laporkan Akun Penyebar Video Cekcoknya vs Pramugari