"Perbaikan kinerja BUMN tentu memiliki dampak besar bagi masyarakat dan negara. Kalau BUMN-nya tidak sehat, bagaimana mau maksimal berkontribusi," ujar Erick di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/7/2022).
Erick mengatakan, BUMN secara konsolidasi berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp126 triliun pada 2021. Capaian ini melesat jauh dibandingkan 2020 yang hanya sebesar Rp13 triliun. Tak hanya membukukan laba bersih, Erick juga terus mendorong penurunan rasio utang BUMN.
"Alhamdulillah berkat transformasi dengan mengedepankan proses bisnis yang baik, tata kelola perusahaan yang baik (GCG), efisiensi, dan profesional, rasio utang BUMN pada 2021 itu 35% atau turun empat persen dari 2020 yang sebesar 39%," ucap Erick.
Erick mengaku akan terus mendorong rasio utang BUMN terus mengecil hingga tahun-tahun ke depan. Erick mengatakan telah memetakan utang-utang BUMN. Pemetaan dimaksudkan agar utang BUMN benar-benar ditujukan untuk kepentingan bisnis.
"Sekarang kita rapikan yang mana utang-utang produktif, dan yang mana utang-utang yang koruptif. Yang koruptif tentu kita sikat," kata Erick menambahkan.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Terungkap! Aplikasi Coretax Ternyata Menelan Anggaran Rp 1.6 Triliun, Ada Tambahan Biaya 300 Miliar!
Detik-detik Geng Rusia Pakai Rompi Polisi Rampok Warga Ukraina di Bali, Kerugian 3.2 Miliar!
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan