Dia menegaskan pihaknya tidak pernah berurusan dengan teroris.
“Dugaan dana untuk teroris itu maksudnya dana yang ke mana?” katanya dalam konferensi pers di kantor ACT, Jakarta Selatan, Senin (4/7/2022).
Ibnu melanjutkan, ACT selalu melibatkan otoritas setempat, bahkan ke tingkat menteri, setiap menyalurkan dana kemanusiaan. Oleh karena itu, dia menggarisbawahi seharusnya tidak ada dugaan pihaknya mendanai teroris.
Selain itu, Presiden ACT itu menegaskan lembaga filantropi yang dikelolanya merupakan lembaga kemanusiaan, sehingga pihaknya tidak pernah mempertanyakan latar belakang orang-orang yang mereka bantu.
“Kami ini lembaga kemanusiaan, kami tidak boleh menanyakan siapa yang kami bantu, apakah mereka Syiah atau ISIS,” tegas dia.
“Jadi kalau di bawa ke mana-mana [dugaannya], kami suka bingung,” tutup Ibnu.
Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menduga adanya aktivitas bantuan terhadap terorisme oleh ACT dan telah melaporkan hasil pemeriksaannya kepada sejumlah lembaga, seperti Densus 88 Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Di sisi lain, Bareskrim menyatakan telah membuka penyelidikan atas dugaan penyelewengan dana ACT. Meski prosesnya masih di tahap penyelidikan awal.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Bikin Melongo, Pengemis Lansia di Bondowoso Raup Rp600.000 per Hari dan Sudah Haji
Viral Anggota TNI Masuk Kampus UI Malam-malam saat Konsolidasi Nasional Mahasiswa
Robby Abbas Ngaku Jadi Muncikari TB Model Iklan Sabun, Udah Tua tapi Bayarannya Wah...
Oknum Polisi Aniaya Mantan Pacar, Korban Mengaku Orang Tuanya Juga Diancam Akan Dibunuh