Alasan pemerintah Singapura mengungkap bahwa pendakwah asal Riau itu gemar memberikan ceramah yang ekstrim dan menghina keyakinan agama lain, dan UAS juga dianggap mendukung bom bunuh diri dalam konflik Israel-Palestina.
Menangggapi itu, eksponen Islam Liberal dan kader PSI Guntur Romli menyindir kelakuan UAS yang tak sesuai dengan isi ceramahnya.
"Ngustad kok liburannya ke Singapore, kok gak ke Gaza, Suriah, Myanmar, Afghanistan, Yaman, jualannya daerah2 itu mulu kan," kata Guntur Romli.
Sementara itu, intelektual Islam moderat, Akhmad Sahal menjernihkan duduk perkara kenapa UAS bisa ditolak oleh negara tetangga tersebut.
"UAS ditolak masuk Singapore karena melecehkan Kristen. Dua pendeta Kristen pernah jg ditolak Singapore karena keduanya menghina agama lain, yakni melecehkan Islam.
Jadi, UAS ditolak bukan karena Singapore Islamofobia. Yg ditolak itu pendakwah yg fobia thd agama lain," kata Sahal.
Sementara itu Abu Janda ikut-ikutan nimbrung, pria yang disapa Abu Janda itu menyatakan kalau ucapan UAS sering bertentangan dengan sikapnya sendiri. Katanya, UAS selama ini dikenal sebagai orang yang suka mengkafir-kafirkan tapi giliran mau liburan kok berkunjung ke "negara kafir".
"Makanya jangan suka kafir-kafirin orang.. giliran liburan pengen ke negara kafir.. ente sehat?? ditolak baru nyaho kannn, liburan ke afganistan sono.. kan sealiran pengen dirikan kilapah?," tandasnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia