Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer (PMP), BPJS Kesehatan Kota Surabaya, Eka Wahyudi, mengatakan bahwa skrining kesehatan itu penting dilakukan untuk mengetahui potensi risiko penyakit kronis pada para peserta.
"Sangat penting dalam melakukan skrining kesehatan bagi peserta. Dalam melakukan skrining cukup dilakukan lewat aplikasi JKN. Selain itu, juga membuka akses peserta untuk mendapatkan pelayanan kesehatan JKN, khususnya bagi peserta yang belum pernah memanfaatkan layanan JKN di FKTP," terang Eka sela acara Gathering Media Surabaya, kemarin (3/7).
Lebih lanjut Eka menjelaskan, tahun 2021 lalu lewat skrining ini banyak terdeteksi para peserta memiliki potensi-potensi penyakit kronis yang dialaminya.
Sementara, dari data secara nasional tahun lalu tercatat ada 2,2 juta peserta yang melakukan skrining kesehatan. Dari jumlah tersebut, kata Eka, diketahui 15 persen mengalami hipertensi, 6 persen jantung konorer, 4 persen ginjal kronik, dan 3 persen diabetes mellitus.
"Skrining kesehatan itu sangat penting untuk mengetahui sejak dini tentang pontesi penyakit yang dialami oleh peserta. Jika tidak melakukan sejak dini dan memiliki penyakit nantinya, lambat laun akan menjadi kronis dan penanganan bisa lambat," jelas Eka.
Untuk itu, lanjut Eka, pihaknya menargetkan 10 persen skrining kesehatan. Adapun tujuan target tersebut disebabkan para peserta masih rendah melakukan skrining kesehatan. "Kami terus mencoba melakukan banyak hal itu dengan sosialisasi di 222 fasilitas kesehatan primer yang ada di Surabaya nantinya," pungkasnya.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Ini Sosok Tahanan Wanita yang Diduga Dirudapaksa Oknum Polisi Polres Pacitan, Masih 21 Tahun
Pria Asal Bekasi Beberkan Pengalaman Jadi Admin Judol di Kamboja, Ada Teman yang Disetrum
[INFO] Wapres Gibran Ajak Generasi Muda Berani Buat Terobosan: Harus Bisa Beradaptasi & Manfaatkan Peluang!
Menag Geram, Jan Hwa Diana Tega Potong Gaji Karyawan Jika Pergi Salat Jumat