Sebelumnya, melalui media sosialnya, Jokowi mengaku telah menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina itu ke Putin.
“Saya telah menyampaikan pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin dan menyatakan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara dua pemimpin tersebut,” tulis Jokowi pada Jumat (1/7/2022).
Setelah itu, Kantor Presiden Ukraina menyebut bahwa Zelenskyy hanya akan menyampaikan pesan kepada seseorang secara terbuka, termasuk untuk Putin.
Sekretaris pers untuk Kantor Presiden Ukraina, Serhii Nikiforov, mengungkap bahwa fokus pembicaraan Jokowi dengan Zelenskyy adalah mengenai impor gandum dan blokade pelabuhan Ukraina.
“Indonesia adalah salah satu importir gandum terbesar dari Ukraina, dan blokade pelabuhan Ukraina adalah fokus utama pembicaraan antara presiden (Indonesia dan Ukraina) di Kiev,” katanya dikutip dari Ukrainska Prayda, Minggu (3/7/2022).
Akibat adanya blokade tersebut, Nikiforov mengatakan kalau Rusia harus bertanggung jawab atas gangguan ekspor dandum dan krisis pangan yang bisa terjadi.
Nikiforov menyampaikan, “Rusia bertanggung jawab penuh atas gangguan ekspor (gandum Ukraina) ke Indonesia, serta ke bagian lain dunia. Dan Rusia juga harus bertanggung jawab atas krisis pangan yang bisa terjadi, kecuali blokade pelabuhan Ukraina segera dicabut.”
Menurutnya, itulah sesuatu yang didiskusikan secara detail oleh Jokowi dan Zelenskyy. Mengenai pesan untuk seseorang, Nikiforov menegaskan kalau Presiden Ukraina hanya akan berbicara secara terbuka.
“Adapun terkait pesan, jika Presiden Ukraina ingin berbicara kepada seseorang, dia akan melakukannya secara terbuka, dalam pidato hariannya,” pungkasnya.
Dengan adanya penjelasan dari pihak Ukraina, banyak pihak yang menuding kalau Jokowi telah berbohong.
Beberapa tagar seperti ‘memalukan’ dan ‘ngibul’ bahkan menghiasi berbagai cuitan di Twitter mengenai Jokowi.
Salah satu orang yang berkomentar mengenai hal itu adalah Yan Harahap. Ia menyampaikan tanggapannya melalui akun Twitter pribadinya.
Lewat salah satu cuitannya, Yan Harahap mengunggah sebuah foto yang berisi cuitan Jokowi dan sebuah artikel.
Cuitan Jokowi itu berisi dirinya yang mengaku telah menyampaikan pesan Zelenskyy kepada Putin.
Sedangkan tangkapan layar artikel itu berisi bantahan dari pihak Ukraina dengan judul, “Ukraina Bantah Zelensky Titip Pesan ke Jokowi untuk Putin.”
Saat mengunggah foto tersebut, Yan Harahap bertanya mengapa hal seperti itu masih terus terulang.
Ia pun mempertanyakan apakah untuk mendapat ‘pengakuan’ harus menyampaikan ‘kebohongan’ terlebih dulu.
“Kenapa hal seperti ini masih saja terulang,” tulisnya dikutip Populis.id dari cuitan akun @YanHarahap yang diunggah pada Minggu (3/7/2022).
“Apakah untuk mendapatkan ‘pengakuan’ itu harus ‘berbohong’?” tanyanya melanjutkan.
Cuitan Yan Harahap tersebut kemudian menimbulkan berbagai macam reaksi dari netizen.
Kenapa hal seperti ini masih saja terulang. Apakah untuk mendapatkan ‘pengakuan’ itu harus ‘berbohong’? pic.twitter.com/HuL8J5lGPX
— Yan A. Harahap (@YanHarahap) July 3, 2022Sumber: populis.id
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia