Pendaftaran Politeknik Industri Petrokimia Banten dibuka mulai tanggal 1 sampai 31 Juli 2022. Untuk pendaftarannya, calon mahasiswa dapat mendaftarkan akun dan melengkapi formulir melalui situs https://jarvis.kemenperin.go.id/politeknikpetrokimia-banten/
Berdasarkan keterangan dari Arus Gunawan Kepala Badan Pengembangan SDM Industri Kemenperin, Politeknik Industri Petrokimia Banten telah menjalin kerjasama dengan mitra industri di bidang petrokimia secara intensif. Di mana proses penyusunan kurikulum, rekrutmen mahasiswa, praktik kerja industri, hingga penempatan kerja dilakukan dengan melibatkan mitra-mitra tersebut.
“Penyelenggaraan politeknik ini harus dilakukan secara bersama-sama antara Kemenperin dengan industri, mulai dari penyusunan kurikulum, hingga penempatan kerja lulusan pada perusahaan industri. Hal ini dilakukan untuk menyiapkan para tenaga kerja industri yang kompeten agar lebih produktif dan inovatif,” papar Arus.
Perguruan tinggi yang berlokasi di kota Serang, Banten tersebut menerapkan sistem pendidikan yang diselenggarakan berbasis kompetensi dengan kurikulum yang disesuaikan perkembangan industri 4.0 dan model pembelajaran sistem ganda. Sedangkan untuk metode perkuliahannya memiliki komposisi 37 persen teori dan 63 persen praktik.
Untuk program studi jenjang D3 yang tersedia di Politeknik Industri Petrokimia Banten terdiri dari tiga, yakni Teknologi Mesin Industri Petrokimia, Teknologi Instrumentasi Industri Petrokimia, serta Teknologi Proses Industri Petrokimia. “Perkuliahan dimodifikasi dengan konsep 3-2-1, artinya 3 semester belajar di kampus, 2 semester magang di industri, dan 1 semester kembali ke kampus untuk mengerjakan proyek bidang industri petrokimia,” tambahnya. Baca Juga: Sebelum Ditutup, Buruan Daftar Pendidikan Vokasi Kemenperin
Selain menerapkan kurikulum yang mengedepankan praktik langsung di dunia industri, Politeknik Industri Petrokimia Banten juga ditunjang dengan fasilitas yang cukup lengkap, seperti workshop, laboratorium, serta teaching factory dengan mesin dan peralatan yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
"Dengan begitu, pada saat praktik kerja di Industri, mahasiswa telah memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup dan lulusan yang dihasilkan benar-benar siap kerja," tutur Arus.
Kemenperin bertekad untuk mendorong pertumbuhan industri petrokimia melalui peningkatan investasi, sehingga dapat mensubstitusi produk impor dan memacu nilai ekspor. Tujuan ini, tambah Arus, salah satunya dicapai melalui penyiapan SDM industri yang kompeten.
Sumber: repjogja.republika.co.id
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia