Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN Irma Ardiana memaparkan bahwa pihaknya menggelar program tersebut dengan tujuan mempercepat penurunan stunting yang dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan anak.
"1000 hari pertama itu dihitung mulai dari pertemuan sel telur hingga lahir. Ada 280 hari atau 40 Minggu dalam kandungan dan 720 hari," kata Irma dalam keterangan tertulisnya yang diterima Polhukam.id, Jumat (1/7/22).
Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo memaparkan bahwa pada 1000 hari pertama kehidupan, perkembangan otak anak berada pada masa yang sangat pesat. Pada saat itu pula, kata Hasto, anak menentukan banyak hal bagi kehidupannya di masa depan.
"Sebelum 1000 HPK, kondisi otak masih terbuka dan proses perkembangan terjadi. 24 bulan kemudian atau pas dua tahun, ubun-ubun depan dan belakang menutup," kata Hasto.
Selain itu, kata Hasto, dalam 1000 hari pertama masa kehidupan anak memiliki kemampuan dasar perkembangan. Seandainya terganggu, lanjut Hasto, anak memiliki risiko terkena stunting.
Sementara itu, Public Health Enthusiast of Obstetric and Genecology Rumah Sakit Puri Cinere Dewi Ratih mengatakan bahwa dalam periode emas di 1000 hari pertama kehidupan, otak anak mengalami pertumbuhan yang pesat dengan memperhatikan tanggalan pada kalender mengenai 1000 hari pertama kehidupan.
"Kehamilan ber-impact pada masa depan. Ketika ibu hamil terkena pre-eklampsia atau darah tinggi, si ibu punya risiko bahkan setelah melahirkan berisiko darah tinggi kronis. Impact keturunannya si bayi, apabila perempuan akan berisiko darah tinggi pada saat dia hamil nantinya," kata Dewi.
Sementara itu, berdasarkan hasil SSGI 2022, prevalensi stunting menunjukkan penurunan dari 27,7 persen pada 2019, menjadi 24,4 persen. Kendati demikian, prevalensi underweight mengalami peningkatan dari 16,3 persen menjadi 17 persen. Jika mengacu pada standar WHO, provinsi Bali memiliki status gizi terbaik dengan prevalensi stunting di bawah 20 persen dan wasting di bawah 5 persen.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia