Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan, hakikinya penyelenggaraan GDI merupakan sarana Kementerian Perdagangan dalam meningkatkan ekspor nonmigas. Standar dan kualitas unggul yang melekat pada produk-produk pemenang GDI menjadi jaminan untuk meyakinkan calon konsumen atau buyer.
“Karena itu, produk atau jasa yang layak menjadi pemenang harus merujuk pada data permintaan pasar dunia yang valid,” ujar Mendag Lutfi dalam siaran resmi Kementerian Perdagangan, Selasa (17/5/2022).
Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Didi Sumedi saat membuka penjurian. Menurutnya, produk pemenang GDI tidak cukup hanya berdesain menarik, kreatif, dan inovatif, tetapi harus dapat dijual atau marketable. Dengan demikian, dibutuhkan kejelian Tim Juri dalam menilai desain peserta yang disukai konsumen global.
“Para Juri juga perlu mengetahui produk manufaktur dan jasa apa yang saat ini sedang booming dan mendapat permintaan tertinggi di pasar dunia, sehingga peranan GDI dalam mendorong ekspor produk-produk manufaktur dan jasa inovatif bernilai tambah bisa diimplementasikan,” ujar Didi yang sekaligus menjadi Ketua Dewan Pengarah GDI.
Sementara Direktur Pengembangan Produk Ekspor Miftah Farid menambahkan, pada GDI 2022 terdapat lima kategori produk dengan peserta terbanyak. Kategori tersebut adalah aksesori dan dapat dipakai sebanyak 41,5 persen; media dan konten (11,9 persen); furnitur, peralatan, dan fasilitas untuk kantor dan publik (10,3 persen); perlengkapan rumah tangga (7,5 persen); dan perlengkapan rumah (6,1 persen). Sedangkan sebesar 22,7 persen terdistribusi ke dalam 12 kategori produk lainnya.
“Sebagai upaya memenuhi permintaan pasar dunia, produk bernilai tambah yang layak menjadi pemenang GDI dan kami yakin berpotensi meningkatkan ekspor akan dinilai berdasarkan bentuk dan estetika produk, fungsi, inovasi, kualitas, serta komersialisasi produk dengan pembobotan seimbang masing-masing 20 persen,” ungkap Miftah.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Terungkap! Aplikasi Coretax Ternyata Menelan Anggaran Rp 1.6 Triliun, Ada Tambahan Biaya 300 Miliar!
Detik-detik Geng Rusia Pakai Rompi Polisi Rampok Warga Ukraina di Bali, Kerugian 3.2 Miliar!
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan