Bukannya membela, Denny justru menilai bahwa Singapura telah mendeteksi paham radikalisme yang sering disuarakan oleh tokoh agama asal Riau tersebut.
"Singapura itu emang keras banget sama yang radikal-radikal agama. Bahkan di sana kabarnya, cukup dengan UU terorisme mereka, bicara tentang agama dalam bentuk kekerasan sudah ditangkap," kata Denny di akun twitternya.
"Jadi, kalo si Somad itu ditolak masuk Singapura, itu berarti mereka merekam jejak radikalisme di orang itu," tegasnya.
Ia pun meminta UAS agar tak berkoar-koar seolah-olah mendapatkan perlakuan yang adil dari Singapura.
"Mad, kalau lu dilarang masuk negara orang, jangan salahkan negara itu. Mereka punya otoritas. Mereka yang punya rumah, ya terserah mereka lah mau masukin siapa atau larang siapa," tambahnya.
Ia pun menyarankan agar Abdul Somad untuk melakukan intropeksi diri terkait konten-konten ceramah yang sering disampaikan di hadapan jamaah.
"Mending perbaiki diri lu aja, mad. Bener gak perilaku lu selama ini. Kenapa kok orang males lihat elu. Gak usah manyun gitu napa, mad," tandasnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Geng Solo, Geng Trunojoyo, dan Oligarki
IJAZAH JOKOWI: Api Dalam Sekam Tak Pernah Padam, Deretan Penggugat Makin Panjang
Asas Hukum Pembuktian Afirmatif & Negatif: Polemik Ijazah Eks Presiden Joko Widodo
Strategi Pembersihan Senyap di Kabinet Warisan Jokowi