Menurutnya, bila merujuk alasan pemerintah Singapura yang disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Singapura, Suryopratomo bahwa UAS bukan dideportasi, tapi dicegah untuk masuk ke wilayah Singapura, itu berati jauh lebih parah.
"Berarti lebih parah kalau ditolak masuk ke Singapura. Kalau dideportasi artinya pernah diterima oleh negara yang bersangkutan namun kemudian dibalikkan ke negara asalnya karena bermasalah," kata Husin Alwi di akun Twitternya.
Tak hanya itu ia juga mengunggah sebuah mengutip sebuah akun yang menyebut kalau UAS juga telah di-blacklist oleh beberapa negara.
"Sebetul ndak cuma Singapore saja yang menolak uas, Hongkong, Belanda, Jerman, Timor Leste, negara kemarin sore juga Say No to UAS, lihat tuh, footnote yang dikeluarkan oleh Amerika, kenapa kok UAS di-black list," kata @AndiHari20 yang kemudian di-retweet oleh Husin Alwi.
Ia juga turun mengomentari pernyataan akun itu.
"Kalau gini kayaknya UAS sudah di-blacklist di Singapura. Negara maju selalu waspada dengan bibit radikalisme karena Syria dan Irak sudah hancur gara-gara paham radikalisme dibiarkan bebas berkembang. Tolong jaga negeri tercinta ini dari paham radikalisme!," pungkasnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia
Tembus 1 Triliun, Anggaran Perjalanan Dinas dan Konsumsi Rapat Pemprov Jakarta Bakal Dipangkas!
Resmi! Usia Pensiun Pekerja di Indonesia Naik jadi 59 Tahun