Pengeroyokan salah seorang dosen Universitas Indonesia, Ade Armando pada 11 April lalu di aksi mahasiswa memasuki “babak baru”.
Selain ditangkapnya beberapa pihak yang diduga melakukan pengeroyokan, kini Ade sudah muncul di publik dan mengungkapkan kejadian pengeroyokan yang dia alami.
Ade yang sampai berdarah-darah diketahui mendapat serangan serius dari massa. Dia pun blak-blakan engungkapkan jika saja polisi terlambat mengamankan dirinya, maka kemungkinan dirinya hanyalah tinggal nama (mati).
“Kalau saja terlambat, barangkali lima menit sampai sepuluh menit polisi menolong saya ada kemungkinan bahwa saya sudah matilah,” ujar Ade di Cokro TV, dikutip Selasa (17/5/21).
Baca Juga: Ade Armando Bonyok Dipukul Massa, Anak Buah Haji Giring Singgung Kelompok Intoleran, Simak!
Mengenai serangan yang diterima, memang dari video yang beredar hampir semua bagian tubuh Ade Armando jadi bahan bulan-bulanan massa.
Namun Ade mengungkapkan bahwa yang paling menjadi sasaran utama adalah bagian kepala.
“sebenarnya yang jadi sasaran utama adalah kepala saya,” tambah Ade.
Diketahui pihak kepolisian menetapkan 9 orang sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan Ade Armando. Sebanyak dua tersangka masih diburu pihak polisi.
Sumber: bali.suara.com
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia