Selain itu, dia mengatakan bahwa konsep tersebut juga berguna untuk mendorong implementasi data driven policy.
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) akan membangun empat tempat Pusat Data Nasional (PDN) berstandar global Tier-IV dengan tingkat yang tinggi untuk menunjang standar pusat data. Johnny memaparkan empat lokasi PDN tersebut di antaranya Kawasan Deltamas Industri Estate (Jabodetabek), Nongsa Digital Park (Batam), Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur, dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Menurut Johnny, keberadaan PDN juga memungkinkan tata kelola satu data Indonesia. Dalam hal ini dapat mendukung kepentingan pengambilan kebijakan yang berbasis pada data digital atau data driven policy.
"Pembangunan PDN ini memberi sumbangsih besar dalam rangka tata kelola data nasional. Setidaknya untuk mendukung electronic government, sehingga kebijakan-kebijakan negara lebih akurat," kata Johnny dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/6/2022).
Johnny menuturkan bahwa konsep tata kelola data yang diusung Kemenkominfo lebih mempuni di sektor publik dan pelayanan yang dibutuhkan pemerintah. Dia juga menyebut bahwa pelayanan yang ada irisannya dengan pemerintah mesti dalam lingkup data pribadi, data non-pribadi, maupun lingkup transaksi elektronik.
Berdasarkan hal tersebut, Johnny mengatakan bahwa pusat data merupakan gudang data digital yang cakupannya lebih luas. Sementara wali data mencakup kementerian dan beberapa lembaga yang dipilih.
"Jadi, jangan dicampur aduk antara gudang digital data dengan pengendali dan pengelola data Pemerintah. Nanti ada kementerian dan lembaga sebagai wali data. Untuk sektor privat, wali-wali datanya adalah penyelenggara-penyelenggara sistem elektronik privat. Detail teknis mengenai kapasitas storage atau memori dan kapasitas processor masih dalam tahap penyusunan oleh Pemerintah Indonesia," paparnya.
Sementara itu, Johnny mengatakan bahwa saat ini pemerintah pusat dan daerah masih menggunakan 2.700 pusat data. Berdasarkan jumlah tersebut hanya 3 persen yang menggunakan cloud sehingga banyak kendala dalam interoperabilitas data.
Dia juga mengungkapkan bahwa sebagian besar data pemerintahan disimpan di pihaknya. Kendati demikian, Johnny mengatakan bahwa kualitas data yang dihimpun belum memenuhi kualitas global.
"Dengan dibangunnya pusat data berbasis cloud ini, sangat memudahkan pengambilan keputusan untuk pemerintah," katanya.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia