"Pertanyaannya apakah mereka (pemimpin dan penguasa.red) tidak tahu bahwa faham liberalisme Kapitalisme itu adalah sangat berbahaya dan sangat bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945?," sambung Anwar. Di samping itu, ia mengatakan praktek korupsi dan kolusi serta nepotisme (KKN) yang sudah menggurita di negeri ini akan sangat membahayakan dan mengancam masa depan bangsa ini. Belum lagi perilaku dari sebagian para pengusaha besar atau para pemilik kapital di negeri ini yang dengan mudahnya merampok dan merampas tanah rakyat. "Ini adalah ancaman terhadap masalah persatuan dan kesatuan serta kemanusiaan dan kesejahteraan dari rakyat di negeri ini," terangnya.
Selain itu, pria berdarah Minang ini menekankan sekarang tingkat kekecewaan dari masyarakat luas terhadap tingkah laku sebagian para pemimpin dan peguasa serta oligarki sudah sangat tinggi. Ia khawatir, dengan kondisi demikian akan bisa mendorong bagi terjadinya reformasi jilid dua.
"Maka saya menghimbau dan mengingatkan para penegak hukum dan Pemerintah serta para politisi yang ada di negeri ini untuk mengevaluasi diri dan agar jangan menganggap enteng masalah ini," tegasnya. Ia menekankam jangan sampai pemimpin dan penegak hukum mengira bahwa dengan kekuatan dimiliki saat ini bisa menghadapi dan mengatasi masalah yang ada.
Kata dia, belajarlah dengan apa yang terjadi di zaman orde baru, dimana kekuatan penguasa yang sangat kuat tapi tidak ada artinya apa-apa ketika sudah berhadapan dengan kemarahan rakyat yang sudah memuncak. "Untuk itu lihatlah dan belajarlah dari kasus yang terjadi di Srilanka dimana kekuatan rakyat telah merontokkan dalam waktu yang singkat kekuasaan dari rezim yang berkuasa. Pertanyaannya, apakah kita mau hal seperti itu terjadi di negeri ini ? tentu saja tidak," paparnya.
Lebih lanjut, ia menilai saat ini negeri sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja karena gejolak dan tingkat keresahan serta kekecewaan di tengah-tengah masyarakat tampak sudah cukup meningkat. Ia mengimbau kepada pemimpin dan penguasa serta para penegak hukum di negeri ini harus mampu mempertajam mata dan mempernyaring telinganya lalu dengarlah suara rakyat.
Sumber: populis.id
Artikel Terkait
Terungkap! Aplikasi Coretax Ternyata Menelan Anggaran Rp 1.6 Triliun, Ada Tambahan Biaya 300 Miliar!
Detik-detik Geng Rusia Pakai Rompi Polisi Rampok Warga Ukraina di Bali, Kerugian 3.2 Miliar!
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan