Hal tersebut disampaikan Menlu Uni Komoro Dhoihir Dulkamal pada 16 Juni 2022 kepada Kepala Perwakilan RI-Antananarivo Benny Yan Pieter Siahaan saat menyerahkan Letter of Introduction (LoI) dari Menlu RI kepada Menlu Uni Komoro.
"Itu sangat membantu Uni Komoro yang mengalami krisis bahan pokok akibat sulitnya transportasi dunia akibat pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina. Pembelian kapal Falk Njema dari Indonesia yang telah membantu Uni Komoro dari krisis transportasi laut," ujar Menlu Doulkamal, mengutip dari siaran resmi Kementerian Luar Negeri RI, Senin (20/6/2022).
Adanya 3 orang kru Indonesia yang mengoperasikan kapal tersebut merupakan salah satu bukti kedekatan bangsa Indonesia dan Uni Komoro, yang meskipun terpisah jauh secara jarak namun memiliki beberapa kemiripan budaya.
"Saya juga sangat takjub dengan kemajuan yang dicapai Indonesia dewasa ini," tegas Menlu Dhoihir Dhoulkamal.
Menlu Doulkamal menambahkan bahwa Kapal Falk Njema diresmikan sendiri oleh Presiden Uni Komoro Azali Assoumani pada 12 Juni 2022 di Pulau Anjouan. Dalam sambutannya saat itu, Presiden Assoumani juga mengucapkan terima kasih kepada Indonesia.
Dalam pertemuan yang terjadi, Menlu Doulkamal dan Kepala Perwakilan RI Benny Siahaan juga membahas hal-hal yang menjadi kepentingan kedua negara, antara lain dalam bidang kerja sama di forum multilateral, ekonomi dan perdagangan, pendidikan dan kebudayaan, dan lain-lain.
"Atas nama Pemerintah Indonesia, kami ucapkan terima kasih atas penyambutan dari Pemerintah Uni Komoro yang sangat baik terhadap kami beserta delegasi dan dengan penyerahan LoI kami kepada Bapak Menlu Uni Komoro, tentunya diharapkan dapat semakin meningkatkan kerja sama kedua negara di berbagai bidang yang saling menguntungkan bagi dua negara," kata Kepala Perwakilan RI Benny Siahaan.
Selama kunjungan Benny juga berkesempatan untuk melakukan pertemuan dengan berbagai Menteri antara lain Menteri Perhubungan Laut dan Udara, Menteri Ekonomi, Industri, Investasi, membidangi Integrasi Ekonomi, Menteri Dalam Negeri, Penerangan, Desentralisasi dan Administrasi Teritorial, Penanggung Jawab Hubungan dengan Institusi, Menteri Pendidikan Nasional, Pengajaran, Penelitian Ilmiah, Pelatihan dan Integrasi Profesi, Menteri Energi, Air dan Hidrokarbon serta Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Uni Komoro.
"Ada berbagai cara untuk meningkatkan kerja sama kedua negara, dalam bidang Pendidikan misalnya, kita ketahui besarnya minat mahasiswa Uni Komoro untuk melakukan tugas belajar di Indonesia karena pendidikan berkualitas dan biaya yang terjangkau, hal ini perlu dimanfaatkan oleh Perguruan Tinggi di Indonesia. Begitu pula dalam bidang perdagangan yang dapat digenjot oleh kedua negara dengan memfasilitasi terjadinya perdagangan langsung tanpa melalui pihak ketiga," pungkas Benny.
Sekilas informasi, Uni Komoro merupakan salah satu negara sahabat Indonesia yang terletak di Samudera Hindia, di mana pelaksanaan hubungan diplomatiknya dengan Indonesia dirangkap dari KBRI Antananarivo, Madagaskar. Hubungan diplomatik kedua negara dibuka secara resmi pada tahun 1983.
Sebagai negara kepulauan, Uni Komoro yang selama ini banyak bergantung pada impor untuk kebutuhan dalam negerinya sangat terdampak disrupsi dan kelangkaan bahan pokok selama masa pandemi Covid-19 dan adanya perang di Ukraina. Kapal Falk Njema dibeli Uni Komoro dari Indonesia senilai USD1,5 Juta atau senilai Rp20,5 Miliar, kapal Falk Njema merupakan karya anak bangsa dari sebuah perusahaan galangan kapal di Kalimantan.
Sumber: populis.id
Artikel Terkait
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia
Tembus 1 Triliun, Anggaran Perjalanan Dinas dan Konsumsi Rapat Pemprov Jakarta Bakal Dipangkas!
Resmi! Usia Pensiun Pekerja di Indonesia Naik jadi 59 Tahun