Empat perusahaan Indonesia hadir dalam pameran ini, yaitu PT Mayora Indah Tbk dengan produk biskuit, permen, dan kopi instan; PT Kalbe International Plc dengan produk mamin sehat; PT Serena Indopangan Industri dengan produk biskuit dan permen; serta PT Mitra Mulia Makmur dengan produk wadah makanan plastik dan produk rumah tangga.
“Selama tiga hari penyelenggaraan pameran F&BWA, produk mamin Indonesia mencuri perhatian pengunjung dan para pelaku usaha. Ini terlihat dari banyaknya Paviliun Indonesia menerima permintaan tertulis untuk PT Serena Indopangan Industri sebanyak 72 permintaan, PT Mitra Mulia Makmur sebanyak 183 permintaan, PT Mayora Indah Tbk sebanyak 370 permintaan dan PT Kalbe International sebanyak 85 permintaan,” terang Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos Hendro Jonathan, mengutip dari siaran resmi Kementerian Perdagangan, Sabtu (18/6/2022).
Hendro menyampaikan, produk mamin dari keempat perusahaan tersebut menjadi daya tarik tersendiri karena kualitas dan ragam produknya. Selain mamin, banyak pebisnis yang tertarik dengan produk wadah makanan plastik Indonesia karena lebih berkualitas dan memiliki harga yang bersaing dibandingkan produk serupa dari negara lain.
“Salah satunya, Kay Raq International Company yang tertarik menjadi distributor tunggal di Nigeria untuk produk Miracle dan Moorlife dari PT Mitra Mulia Makmur dengan order pertama sebanyak 3x40 dry container,” ujar Hendro.
Hendro menjabarkan, total potensi transaksi Paviliun Indonesia pada penyelenggaraan pameran ini mencapai USD 677 ribu. Nilai tersebut terdiri dari permintaan produk wadah makanan plastik dan produk rumah tangga senilai USD 570 ribu, produk kesehatan senilai USD 60 ribu, produk biskuit senilai USD 45 ribu, serta transaksi ritel produk permen senilai USD 2 ribu.
“Konsumen Nigeria lebih memilih produk mamin dari negara-negara Asia karena dinilai berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan produk Eropa dan Amerika yang memiliki harga relatif lebih tinggi. Khusus untuk pembeli dari Nigeria bagian utara, sertifikasi halal pada produk Indonesia menjadi salah satu nilai tambah karena besarnya populasi muslim di wilayah tersebut,” jelas Hendro.
Hendro menekankan, upaya promosi perusahaan Indonesia termasuk para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) oleh jajaran Kementerian Perdagangan merupakan bukti bahwa peluang produk Indonesia tetap terbuka dan diminati pembeli Nigeria. Asalkan, para pelaku usaha menyediakan materi promosi dan juga waktu untuk berinteraksi dengan calon pembeli.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Detik-detik Geng Rusia Pakai Rompi Polisi Rampok Warga Ukraina di Bali, Kerugian 3.2 Miliar!
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah