Dalam usulan DPW NasDem, Anies Baswedan mendapatkan 32 dukungan, Ganjar Pranowo 29 dukungan, Erick Thohir 16 dukungan, Rachmat Gobel 14 dukungan dan Andika Perkasa 13 dukungan.
Dosen FISIP Universitas Bung Karno, Faisal Chaniago menduga, Erick Thohir tidak masuk dalam bursa capres NasDem karena perbedaan basis massa. Di mana NasDem lebih nasional, sementara Menteri BUMN itu Nasionalis Islam.
“Saya tidak masalah Erick Thohir tidak masuk dalam seleksi Nasdem. Masih ada partai koalisi lain yang bisa menjadi kendaraan Erick Thohir. Masih banyak peluang Erick Thohir untuk maju di Pilpres 2024. Partai lain pasti melirik sebab elektabilitasnya cukup tinggi,” katanya.
Dia mengaku, tidak mengetahui apa yang menyebabkan nama Erick Thohir dan Rachmat Gobel bisa hilang dari seleksi capres yang dibaca Surya Paloh di Rakernas NasDem.
“Kita tidak bisa menduga-duga. Kalau jalurnya penentuan benar-benar melalui mekanisme demokrasi, tetap harus dihargai,” terangnya.
Walaupun sudah memiliki nama capres, Faisal mengungkapkan, NasDem tetap membutuhkan dukungan dari partai lain untuk memenuhi presidential threshold 20 persen. Hal tersebut bisa membuat nama yang bakal dibawa NasDem akan mengalami perubahan.
“Yang jelas, tiga tokoh tersebut sudah menjadi jagoan Nasdem. Dan Nasdem kan tidak bisa maju sendiri. NasDem harus berkoalisi dengan partai lain. Ketika terjadi koalisi bisa saja, terjadi cocok ulang. Sebab politik itu bersifat dinamis,” tutupnya.
Sumber: rm.id
Artikel Terkait
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia
Tembus 1 Triliun, Anggaran Perjalanan Dinas dan Konsumsi Rapat Pemprov Jakarta Bakal Dipangkas!
Resmi! Usia Pensiun Pekerja di Indonesia Naik jadi 59 Tahun