Sejauh ini, yang dilihat NasDem adalah figuritas, bukan dari sisi partai. Jadi, kata dia, tidak ada komunkasi antara partai ke partai tapi partai ke personal.
"Belum (komunikasi.red) karena yang kita lihat figuritas, belum ada komunikasi partai ke partai tapi partai to personal. Penetapan ini karena capaian Ganjar sebagai figur yang diterima," katanya saat konferensi pers di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (18/06/2022).
Willy lantas mengungkapkan alasan Nasdem memilih tiga Bacalon Presiden di Rakernas kali ini. Ia mengungkapkan bahwa dalam semua survei yang dilakukan Nasdem, nama Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sangat diminati.
Ia juga mengungkapkan bahwa dalam penggodokan tiga nama tersebut murni tidak menggunakan voting. Bait di tingkat DPP, DPW maupun DPC, penetapan ini murni melalui musyawarah.
"Pertama, pemilihan ini tidak berdasarkan voting. Anies-Ganjar masuk itulah rasionalitas berpolitik. Karena dua besar itu di semua survei yang kami lakukan, sangat dominan sehingga itu jadi piihan rasional," paparnya.
"Untuk Andika Perkasa, ini berdasarkan kualitatif. Jadi bagaimana komitmen menjaga negara dan bangsa, menjaga stabilitas nasional, dan ini keseimbangan antara representasi sipil-militer," sambungnya.
Willy juga menjawab kenapa tidak ada nama Prabowo Subianto di Bacalon ini. Ia menerangkan, Menteri Pertahanan itu sudah lekat dengan Partai Gerindra dan memang tidak ada suara-suara di Nasdem untuk mengusung Prabowo.
Sumber: populis.id
Artikel Terkait
Polisi di Buton Utara Dipecat Usai Dilaporkan Perkosa Ibu Mertua, Tak Terima Kini Ajukan Banding
Pengusaha es kristal di Langkat diintimidasi, pabriknya ditutup paksa oleh ormas SPSI dan PP
Sosok Aiptu Lilik Cahyadi, Polisi Pacitan yang Diduga Perkosa Muncikari, Rajin Beri Bimbingan Rohani
Pertemuan Don Dasco dengan Aktivis Eggi Sudjana Cs peristiwa realitas bukan sekedar April Mob