“Kami menyambut Duta Besar baru Indonesia untuk Republik Tajikistan, H.E. Dr. Mochamad Fadjroel Rachman. Kami berharap kedepan hubungan bilateral kedua negara bisa lebih maju ke tahap yang lebih menjanjikan, khususnya di bidang ekonomi, perdagangan, pendidikan, pariwisata dan budaya”, ucap Presiden Rahmon. Presiden Emomali Rahmon juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat penting bagi Republik Tajikistan.
“Indonesia mempunyai status khusus di Asia Tenggara dan juga di dunia muslim”.
Selanjutnya, presiden yang telah tiga kali berkunjung ke Indonesia, yaitu pada tahun 2003, 2005 dan 2016 tersebut mengundang perusahaan Indonesia untuk berinvestasi di Tajikistan.
“Kami mengundang perusahaan Indonesia untuk melakukan investasi ataupun mendirikan perusahaan joint venture di Tajikistan”, tutur Presiden Rahmon. Di momen tersebut, Dubes Fadjroel menyampaikan salam hormat dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Emomali Rahmon, serta salam dari rakyat Indonesia kepada rakyat Tajikistan.
“Saya juga menyampaikan salam hormat dari Presiden Joko Widodo serta salam dari 273 juta jiwa rakyat Indonesia kepada 9 juta jiwa rakyat Tajikistan. Suatu hari nanti kami berharap Presiden Emomali Rahmon bisa kembali melaksanakan official visit ke Indonesia, demikian juga Presiden Joko Widodo bisa berkunjung ke Tajikistan”, kata Dubes Fadjroel.
Juru Bicara Presiden tahun 2019-2021 tersebut juga menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo tentang prioritas diplomasi ekonomi.
“Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa prioritas utama diplomasi Indonesia adalah diplomasi ekonomi yaitu sebesar 70-80%”, ucap Dubes Fadjroel.
“Pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan Republik Tajikistan pada 28 Desember 1991. Indonesia dan Tajikistan telah membangun persahabatan yang baik dalam waktu yang cukup panjang dan kami percaya bahwa kita masih memiliki banyak potensi kerja sama yang harus dikejar lebih lanjut untuk memperkuat hubungan bilateral kita. Indonesia dan Tajikistan memiliki banyak persamaan, seperti mayoritas penduduk kedua negara adalah muslim dan juga perekonomian yang terus tumbuh”, tutur Dubes Fadjroel. Pada kesempatan yang sama, Dubes Fadjroel juga memaparkan tentang upayanya untuk terus membuka kerja sama di segala bidang, termasuk semakin menggiatkan Pencak Silat di Tajikistan.
“Kami membuka peluang kerja sama di segala bidang, seperti perdagangan, pariwisata, pendidikan, ekonomi, dan budaya. Jadi salah satu kekayaan budaya yang Indonesia yang akan kami bawa sebagai lokomotif budaya Indonesia adalah Pencak Silat. Alhamdulillah, saat ini sudah terbentuk asosiasi Pencak Silat Tajikistan dengan anggota sekitar 500 orang”, kata mantan Jubir Presiden tersebut.Di akhir acara, Dubes Fadjroel mengundang Presiden Tajikistan untuk menghadiri World Water Forum 2024 yang akan dilaksanakan di Indonesia.
“Dengan hormat kami mengundang Bapak Presiden, HE. Emomali Rahmon untuk hadir dalam acara World Water Forum 2024 di Bali, Indonesia”, tutur Dubes Fadjroel.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Ultimatum Luhut: Semua Harus Setuju Pembentukan Family Office!
Mualaf, Celine Evangelista Nangis Cium Kabah: Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah
Demi Buat Koruptor Jera, Prabowo akan Bangun Penjara di Pulau Terpencil Biar Keluar Ketemu Hiu
Heboh Video dr. Oky dan Robby Purba Diduga Jalin Hubungan Menyimpang, Isu Kawin Kontrak Mencuat!