Pameran Mega Build Ke-19 diselenggarakan oleh Panorama Media dan didukung oleh Kementerian PUPR, Kementerian Perdagangan, Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (GAPENSI), Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII), Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), serta berbagai asosiasi, komunitas, instansi, dan universitas.
Kementerian PUPR memberikan dukungan dengan turut membuka booth pameran yang menampilkan informasi berbagai kegiatan pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kementerian PUPR.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekjen Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah menyampaikan apresiasi terhadap upaya-upaya yang dilakukan oleh seluruh masyarakat jasa konstruksi dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur nasional, salah satunya melalui kegiatan Pameran Mega Build yang secara rutin diselenggarakan ini.
"Kegiatan pameran ini merupakan sarana untuk menambah wawasan terhadap perkembangan inovasi teknologi dan produk bidang konstruksi, serta untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman antara setiap pelaku jasa konstruksi. Semoga kegiatan ini dapat menjadi trigger menuju pembangunan nasional yang lebih baik," kata Sekjen Zainal Fatah.
Pada kesempatan ini, Menteri PUPR Basuki melalui Sekjen Zainal Fatah menyampaikan kembali pesan Presiden Joko Widodo untuk mengutamakan belanja produk dalam negeri, terutama belanja yang dibiayai melalui APBN.
"Dana APBN dikumpulkan dari pajak masyarakat, maka kita tidak ingin membuang serupiah pun APBN yang telah dikumpulkan dengan susah payah itu. Gerakan belanja produk dalam negeri ini harus kita wujudkan dalam gerak langkah pembangunan infrastruktur kita ke depan, salah satunya agar dapat membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia," ujar Sekjen Zainal Fatah.
Sekjen Zainal Fatah mengatakan Pemerintah Indonesia menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu pilar dan kunci dalam meningkatkan daya saing Indonesia. Oleh karena itu, diharapkan setiap pelaku usaha dan tenaga kerja nasional juga dapat meningkatkan kemampuan usaha dan kompetensi dalam rangka memenangkan persaingan khususnya di pasar regional ASEAN.
"Kita harus bersama-sama memastikan kesiapan seluruh rantai pasok industri konstruksi, mulai dari kelembagaan badan usaha jasa konstruksi, tenaga kerja, material, peralatan, teknologi, hingga masyarakat jasa konstruksi sendiri. Keberhasilan pembangunan sesungguhnya milik seluruh ekosistem jasa konstruksi, maka setiap upaya yang dilakukan harus didukung bersama-sama," tutur Sekjen Zainal Fatah.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia