Ketua DKSAP DPR RI Fadli Zon menyampaikan bahwa forum tersebut digelar untuk menindaklanjuti pertanyaan lanjutan terkait dengan krisis yang tengah dialami dunia saat ini. Hal tersebut juga berkaitan dengan tema dan substansi dari G20 Indonesia.
"Karena ragam krisis global sekarang ini tidak dapat diatasi jika situasi keamanan global tidak kondusif," kata Fadli Zon.
Fadli mengatakan, krisis global yang saat ini dialami dunia berkaitan pula dengan perang antara Rusia-Ukraina. Menurutnya, sejak perang kedua negara tersebut berlangsung, harga berbagai macam komoditas meningkat dan menimbulkan krisis pangan. Di sisi lain, katanya, pasar saham ikut terguncang, begitu juga pertumbuhan ekonomi melambat disertai juga dengan angka pengangguran yang tinggi.
"Jadi, landscape dari landscape global ini tidak dapat dimungkiri menuntut Presidensi G20 Indonesia harus dapat beradaptasi secara cepat dan tepat," katanya.
Dia mengatakan bahwa dalam kepemimpinan G20 Indonesia, diperlukan terobosan efektif dan akomodatif dalam merespons tantangan global secara umum. Menurutnya, seluruh elemen bangsa Indonesia memiliki andil dalam satu kesadaran tentang tanggung jawab bersama.
"Terutama kepemimpinan G20 Indonesia dan ini adalah satu momentum yang berharga bagi kita untuk menunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang besar," paparnya.
Menurut Fadli, Indonesia layak disebut sebagai bangsa yang besar sebab modalitas perspektif yang sering dilihat sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, pertumbuhan demokrasi, partisipasi demokrasi terbesar ketiga, ekonomi terbesar di antara negara-negara anggota, dan kepemimpinan Indonesia di negara ASEAN.
Dia juga menilai, kepemimpinannya di G20 bukan hanya sekadar menunjukkan kapasitas di level global, melainkan juga harus merefleksikan cita-cita luhur konstitusi, yakni ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Dia juga mengatakan bahwa DPR mendukung sepenuhnya keberhasilan kepemimpinan Indonesia dalam perhelatan G20. Sementara itu, Fadli mengatakan bahwa forum diskusi yang dilakukan pihaknya merupakan inisiatif awal menuju G20 Indonesia pada 6-7 Oktober mendatang.
"Jadi, menjelang G20 dilakukanlah pertemuan P20, yaitu dari sisi parlemen. Kami ingin menunjukkan melalui perhelatan diskusi ini bahwa fondasi, bekerja dalam dukungan optimal terhadap Presidensi G20 Indonesia adalah akurat. Kami percaya bahwa pendekatan ilmiah mampu melihat secara objektif dan proyektif dari suatu persoalan," jelasnya.
Lebih lanjut, dia juga mengatakan bahwa melalui diskusi yang dilakukan pihaknya akan mendapat masukan berharga terutama terkait dengan pengoptimalan Presidensi G20 Indonesia.
"Kita tidak ingin hanya menjadi sekadar event organizer," katanya.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Detik-detik Geng Rusia Pakai Rompi Polisi Rampok Warga Ukraina di Bali, Kerugian 3.2 Miliar!
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah