Salah satunya adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengecek restoran/rumah makan di Surabaya.
Ia melakukan pengecekan tersebut demi tujuan agar tidak ada Rendang Babi di wilayah Jawa Timur khususnya Surabaya. Aksi grebek restoran/rumah makan ala Khofifah itu pun ditanggapi loyalis Presiden Jokowi yakni Rudi Valinka.
Melalui cuitan di akun Twitter miliknya, Rudi meminta Khofifah untuk tidak hanya mengecek soal adanya Rendang Babi. Pasalnya ada satu makanan khas yang namanya tak lazim digunakan seperti Ketupat Jembut.
"Setelah rendang, apakah ketupat Jembut ini yang akan diramaikan oleh mereka? Bu @KhofifahIP. Coba cek lagi di Jatim yah," tulis Rudi, dikutip Konten Jatim dari akun Twitter @kurawa, Senin (13/06/2022).
Disinyalir cuitan Rudi itu merupakan bentuk sindiran terhadap Khofifah yang menggerebek restoran/rumah makan dan orang-orang yang menggulirkan isu adanya Rendang Babi.
Padahal diketahui bersama, isu mengenai Rendang Babi itu sudah usang, sebab restorannya sudah tutup sejak dua tahun lalu.
Di sisi lain, loyalis Jokowi lainnya yakni Eko Kuntadhi juga menyindir orang-orang yang menggulirkan adanya isu Rendang Babi tersebut.
Bahkan Eko menyinggung mereka juga dengan makanan Ketupat Jembut yang dianggapnya bisa didemo lantaran memiliki nama yang tak lazim.
"Apakah akan ada yang demo. Makanan ini melanggar UU Pornografi!," kata Eko.
Sebagai informasi, Ketupat Jembut merupakan makanan khas Semarang ketika menyambut Syawalan.
Ketupat Jembut ini berbeda dengan ketupat lebaran pada umumnya. Ketupat ini memiliki rasa yang kuat karena sudah diberi bumbu saat pengolahan.
Selain itu dinamai Ketupat jembut karena isiannya yang berupa tauge sampai keluar dari bungkus ketupat.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
LHKPN Raffi Ahmad, Harta 1 Triliun, Punya 45 Tanah dan 23 Kendaraan
Nelvin Ndruru, Bocah 10 Tahun di Nias Selatan, Menjadi Korban Penyiksaan oleh Keluarga Ayah
PSSI Rencana Undang Timnas Belanda Untuk Melawan Timnas Indonesia