Tokoh PDIP Ingin Jokowi Reshuffle Menteri Kebelet Nyapres, Pengamat: Tak Mungkin Presiden Pecat Erick Thohir dkk.

- Senin, 13 Juni 2022 | 10:20 WIB
Tokoh PDIP Ingin Jokowi Reshuffle Menteri Kebelet Nyapres, Pengamat: Tak Mungkin Presiden Pecat Erick Thohir dkk.
Polhukam.id, Jakarta - Direktur Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan me-reshuffle menteri di Kabinet Indonesia Maju yang kebelet menjadi Capres 2024.

Ujang mengatakan itu untuk mengomentari harapan Masinton agar Jokowi me-reshuffle menteri yang bakal maju pada Pilpres 2024.

Baca Juga: Isu Reshuffle Jokowi Mencuat, Siapa Sangka Begini Respons PAN

"Menteri yang kebelet menjadi capres akan dibiarkan. Tak akan di-reshuffle," kata dosen Universitas Al-Azhar, Jakarta itu melalui layanan pesan, Minggu (12/6).

Ujang melanjutkan, setidaknya ada empat menteri di Kabinet Indonesia Maju yang ingin menjadi Capres 2024. Tiga di antaranya berasal dari unsur partai politik, yaitu Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, dan Sandiaga Uno.

Satu lagi berstatus profesional, tetapi menjadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019, Erick Thohir.

Menurut Ujang, keempat tokoh itu punya posisi politik yang kuat sehingga Jokowi tidak mungkin me-reshuffle mereka. Toh, kata dia, para menteri yang kepengin menjadi Capres 2024 itu sudah mendapat restu Jokowi untuk tebar pesona.

Hal itu membuat kepala negara tidak akan memecat Erick dkk. "Mereka yang kebelet menjadi capres, tebar pesona kesana-kemari sudah atas izin Jokowi. Tak mungkin mereka jalan kampanye ke bawah, jika tak direstui Jokowi," ungkap Ujang.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu sebelumnya mendorong Jokowi me-reshuffle menteri yang tidak fokus bekerja dan sibuk pencapresan. "Jadi, saya lihat, memang harus segera dilakukanlah itu, dilakukan reshuffle. Jadi reshuffle-nya jangan sebagai wacana saja," ujar dia dalam sebuah diskusi, Sabtu (11/6).

Masinton menuturkan, reshuffle menjadi penting agar kabinet Jokowi fokus bekerja. Namun, menteri yang nantinya masuk kabinet harus sosok yang siap bekerja dan bukan sekadar tebar pesona. "Ya, haruslah (reshuffle), supaya fokus, jangan juga nanti menteri yang masuk itu malah nggak fokus lagi, malah memanfaatkan buat kampanye lagi," ujar pendiri REPDEM itu.

Sumber: jpnn.com

Komentar