Heboh Mantan Jenderal Polisi Ungkap Covid-19 dan Pandemi Sebuah Konspirasi, Sebut Miliki Data

- Rabu, 31 Januari 2024 | 10:31 WIB
Heboh Mantan Jenderal Polisi Ungkap Covid-19 dan Pandemi Sebuah Konspirasi, Sebut Miliki Data

polhukam.id – Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun yang pernah menjabat sebagai Mantan Analisa Kebijakan Utama Bidang Jianbang LEMDIKLAT Polri secara terang-terangan mengungapkan bila Covid-19 hanya konspirasi.

Bahkan disebuah podcast bersama Dr Richard Lee, Jendral bintang 3 itu mengatakan jika Covid-19 telah dipersiapkan sejak 2010 oleh Rockefeller Foundation.

Komjen Dharma mengatakan jika Covid-19 sudah direncakan mulai 2010 dan disimulasikan di tahun 2015, dkemudian disosialisasikan di tahun 2019 di luar negeri dan tahun 2020 di Indonesia, ujar Dharma di Podcast Youtube Richard Lee, Selasa (30/1/2024).

Mantan BSSN itu mengungapkan jika Covid-19 sengaja diciptakan ke seluruh negara untuk melakukan percepatan program digitalisasi.

Baca Juga: KPK Panggil Ulang Idrus Marham Gegara Kasus Eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Ia mengungkapkan “Makanya kenapa Covid di belakangnya bertuliskan ID dengan makna identity digital.

Jendral bintang 3 tersebut bahkan menegaskan dan mengklaim bahwa data yang ia bicarakan hasil dari temuan intelijen.

Covid sendiri memiliki singkatan yaitu certificate of vaccine identity digital, dimana orang yang sudah terpapar akan mendapatkan sertifikat right? Sebagai identitas digital untuk menjadi persyaratan boleh kemana-mana, ujar Dharma dari laman Youtube Dr. Richard Lee. Senin (29/1/2024).

Komjen Dharma menyebut adanya kegiatan terstruktur agenda perbuatan jahat global secara sistematis dan masif hingga terjadinya Covid-19 hingga di seluruh dunia.

Baca Juga: Permintaan Maaf Huang Weijin Atas Komentar Seksual Terhadap Le Sserafim Dinilai Setengah Hati, Penggemar Makin Murka!

Seorang penulis buku ‘Indonesia dalam rekayasa kehidupan’ tersebut mengungkapkan fenomena pada Covid-19 tersebut menggiring global menuju satu ekosistem dunia yang diatur oleh para elite global.

Ia juga mengungapkan “One system for all dan nantinya akan terciptanya chip. Dimana hal tersebut sedang dibuat hanya menunggu pengumpulan data.

Kemudian kita semua tidak perlu membawa apa-apa, dikarenakan semua identitas kita ada semua di chip tersebut.

Komjen Dharma menjelaskan bahwa sekarang telah terjadi gerakan globalisasi yang dimana bukan hanya negara Indonesia saja yang hancur akan tetapi seluruh dunia akan mengalami kehancuran, ujarnya.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianterbit.com

Komentar