Gagal Jadi Caleg, Terlilit Utang Depresi, Lalu Mengakhiri Hidup

- Rabu, 24 Januari 2024 | 17:00 WIB
Gagal Jadi Caleg, Terlilit Utang Depresi, Lalu Mengakhiri Hidup

polhukam.id - Suku Dinas Kesehatan ​​​​Jakarta Barat tidak melakukan persiapan khusus untuk menangani dan mengantisipasi calon legislatif ataupun tim sukses yang stres dan depresi karena gagal dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Pelayanan terhadap warga yang merupakan calon anggota legislatif (caleg) maupun tim sukses yang stres dan depresi akan tetap dilakukan pada fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di wilayah tersebut.

"Tidak ada antisipasi khusus," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat Erizon Safari kepada pers di Jakarta pada Selasa.

Baca Juga: Jokowi sebut Presiden Boleh Memihak dan Kampanye, Anies Baswedan: Sebelumnya Kami dengar Netral

Erizon menuturkan pelayanan kesehatan di semua faskes tetap berjalan normal sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) medis yang berlaku. "Pelayanan tetap berjalan dengan normal, tanpa persiapan khusus," ujar Erizon.

Gangguan Mental

Sebelumnya, Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional DR Dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ mengatakan calon legislatif (caleg) yang mencalonkan diri namun tanpa tujuan yang jelas rentan mengalami gangguan mental.

“Tapi kalau caleg mencalonkan diri tapi tujuannya tidak jelas, kemudian kalah, pasti kecewa berat,” kata Nova pada diskusi daring pada Senin (22/1).

Nova mengatakan, banyak pasien yang pernah gagal saat mencalonkan diri sebagai caleg kemudian terlilit utang atau kecewa berat hingga depresi dan mengakhiri hidupnya.

Baca Juga: Prabowo Bantah Sakit, Sebut Isu dan Berita Bohong

Dia mengatakan, mempersiapkan mental sebelum dan sesudah terjun ke dunia politik adalah modal utama bagi para pemimpin dan calon legislatif. "Menanamkan dalam jiwa untuk siap kalah adalah sebuah keharusan," kata dia. Sammy

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianterbit.com

Komentar