Tingkatkan Minat Baca Masyarakat, Prof Aminudin Aziz: Lewat 3 Program Penajaman

- Jumat, 19 Januari 2024 | 22:31 WIB
Tingkatkan Minat Baca Masyarakat, Prof Aminudin Aziz: Lewat 3 Program Penajaman


polhukam.id - Rencana strategis Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) 2020-2024 dalam mewujudkan budaya literasi masyarakat diperkuat dengan penajaman program.

Program yang bertujuan untuk mendukung keberhasilan tercapainya target renstra yang telah ditetapkan yakni pengarusutamaan naskah nusantara, penguatan budaya baca dan peningkatan literasi, serta standardisasi dan pembinaan.

Dalam Renstra Perpusnas 2020-2024, menargetkan nilai budaya literasi sebesar 71 (tinggi) dengan nilai budaya kegemaran membaca sebesar 71,3 (tinggi) dan indeks pembangunan literasi masyarakat (IPLM) sebesar 15.

Baca Juga: Debat Cawapres, Muhaimin yang Pertama Paparkan Visi Misi

Caranya, setiap program penajaman sudah disusun strateginya. Pengarusutamaan naskah nusantara mencakup tiga hal yakni koleksi langka, naskah kuno, dan manuskrip.

“Mari kita lestarikan mereka. Akan tetapi, tidak cukup hanya sampai pada tahap digitalisasi, harus ada turunannya yaitu tentang bagaimana memanfaatkannya. Misalnya dengan membuat buku bacaan masyarakat berdasarkan manuskrip tersebut,” kata Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Perpusnas Prof. E. Aminudin Aziz, MA., PhD, di Jakarta, Jumat (19/1/2024).

Terkait penguatan budaya baca dan peningkatan literasi, dia menerangkan bahwa sejatinya budaya baca di Indonesia tidak rendah, melainkan cukup tinggi. Kendalanya, fasilitas buku yang tersedia, baik yang cetak maupun elektronik, masih kurang.

“Karena persoalan yang ada adalah kurangnya buku, maka di masa depan kami menargetkan untuk menyediakan 1.000 judul buku di masing-masing 10.000 lokus,” katanya.

Setelah pengiriman buku, dia menjelaskan, akan ada pelatihan yang diberikan kepada para pengelola perpustakaan dan taman bacaan masyarakat (TBM) yang ada di setiap lokus.

Baca Juga: Anas Urbaningrum Soal Isu Sri Mulyani Mundur: Apa Tersedia Alasan Sekuat Dulu?

“Pelatihan juga akan diberikan oleh Perpusnas untuk 10.000 orang pengelola perpustakaan dan TBM. Langkah ini diambil dalam upaya untuk menyentuh masyarakat secara langsung karena merekalah yang akan menerima manfaat secara langsung,” ungkapnya.

Sedangkan dalam program standardisasi dan pembinaan memiliki dua fokus utama antara lain melakukan survei terhadap kondisi perpustakaan sekolah dan asesmen untuk perpustakaan yang akan akreditasi.

“Melakukan survei terhadap kondisi perpustakaan sekolah untuk pendataan perpustakaan, sedangkan asesmen akan dikerjakan oleh perpustakakan yang akan diakreditasi untuk penilaian perpustakaan. Urusan layanan sudah inklusif di dalamnya,” terangnya.

Di akhir acara, dia meminta awak media untuk turut serta dalam mengampanyekan tiga program penajaman Perpusnas pada 2024.

Baca Juga: Tantangan Pemilu Indonesia sebagai yang Terbesar dan Terumit di Dunia

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianterbit.com

Komentar