polhukam.id - Perhatian serius terhadap kualitas udara di wilayah Jabodetabek terus diwujudkan melalui Rapat Koordinasi (Rakor) yang dihadiri Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati.
Rakor tersebut digelar di kantor Kemenko Marves, dengan tujuan mengambil tindaklanjut terkait perbaikan kondisi kualitas udara.
Dalam paparannya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, peningkatan konsentrasi PM2.5, indikator menurunnya kualitas udara, diidentifikasi melalui pemantauan nilai total kolom NO2 oleh BMKG menggunakan citra satelit.
Daerah dengan konsentrasi polutan tertinggi terfokus di pusat aktivitas industri dan transportasi di Jabodetabek, meliputi DKI Jakarta, Kota Tangerang, dan Kota Bekasi.
"Rata-rata total kolom NO2 tertinggi di DKI Jakarta, yang terletak di Kecamatan Kebayoran, Cipayung, Pesanggrahan, dan Ciracas, sementara total kolom terendah tercatat di Kepulauan Seribu. Data ini memberikan pemahaman mendalam mengenai distribusi polutan di wilayah tersebut," kata Dwikorita, Jumat (19/1/24), saat keterangan.
Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan, pengamatan iklim dan polutan dari tahun ke tahun di Jakarta menunjukkan konsistensi hubungan berbanding terbalik antara curah hujan dan tingkat PM25. Ini menunjukkan proses pencucian atmosfer yang masih sangat bergantung pada curah hujan.
Sementara itu, Menteri Kemenko Marves Luhut Binsar Panjaitan mengingatkan bahwa semua masyarakat menghirup udara yang sama dan dampak polusi udara ini sangat luar biasa untuk kesehatan.
Oleh karenanya dalam menangani persoalan tersebut, Kementerian/Lembaga melangkah bersama memperbaiki kualitas udara di Jabodetabek dengan mengurangi emisi gas buang kendaraan melalui penyediaan BBM rendah sulfur, pengembangan angkutan umum, dan penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
"Ini bisa dilakukan melalui tiga skema, yakni jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang," tandas Luhut.
Dwikorita memberikan rekomendasi berupa upaya mitigasi menyeluruh untuk memperbaiki tingkat kualitas udara di Jakarta dengan kerjasama lintas sektor dan lintas daerah.
Langkah konkret yang diambil stakeholder terkait diharapkan memberikan solusi terhadap permasalahan yang telah lama ada di wilayah tersebut. √
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: satuarah.co
Artikel Terkait
Geger, Iptu Rudiana Akui Vina Cirebon dan Eky Tewas Kecelakaan?
Pelaku Penyerangan Rombongan Kiai NU yang Bikin Banser Babak Belur Diburu Polisi
Ojol yang Ngaku Dijebak Polisi untuk Antar Sabu Mendadak Klarifikasi dan Minta Maaf
Polisi Tangkap Mantan Audrey Davis, Pemeran Pria di Kasus Video Syur, Sakit Hati Diputusin