polhukam.id -Presidium Perhimpunan Aktivis 98 menilai penurunan paksa videotron pendukung calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan di Kota Bekasi, Jawa Barat, menjadi bagian dari upaya penjegalan yang telah dilakukan sejak lama.
"Pencekalan videotron Anies adalah upaya menjegal. Itu telah dilakukan untuk kesekian kalinya. Jadi aksi itu merupakan rangkaian penjegalan Anies menuju kursi RI 1," kata Presidium Perhimpunan Aktivis 98, Agung Nugroho dalam keterangan yang diterima di Karawang, Jabar, Selasa.
Ia menyebutkan bahwa upaya penjegalan Anies menuju kursi presiden RI sudah dilakukan sejak masih menjabat sebagai Gubernur DKI.
Baca Juga: Capres Cawapres Bakal Datangi KPK, Ini yang akan Mereka Lakukan
"Semua peristiwa penjegalan kepada Anies adalah satu rangkaian dan dilakukan oleh kekuatan besar yang takut terhadap antusias massa dalam menyambut Anies sebagai pemimpin masa depan," kata Agung.
Menurut dia, dikutip dari Antara, rangkaian peristiwa penjegalan Anies dimulai dari pelarangan Anies oleh paspampres saat menyambut Persija yang menjadi juara, penjegalan pelaksanaan E1, pelarangan Anies mengambil langkah dalam pengendalian COVID-19 di DKI, pelarangan tempat acara sosialisasi dan kampanye, sampai ancaman kepada pihak-pihak yang ingin membantu Anies dalam kampanye Pilpres.
Agung menilai, rangkaian peristiwa menjegal Anies adalah cara-cara yang tidak demokratis dan kuat tendensi penggunaan pengaruh kekuasaan.
Baca Juga: PKL Dukung Prabowo Menang Satu Putaran
"Cara-cara tidak demokratis semakin telanjang mata dan ini bukti ada yang panik dalam melihat besarnya gelombang rakyat yang mendambakan perubahan," kata Agung.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianterbit.com
Artikel Terkait
Geger, Iptu Rudiana Akui Vina Cirebon dan Eky Tewas Kecelakaan?
Pelaku Penyerangan Rombongan Kiai NU yang Bikin Banser Babak Belur Diburu Polisi
Ojol yang Ngaku Dijebak Polisi untuk Antar Sabu Mendadak Klarifikasi dan Minta Maaf
Polisi Tangkap Mantan Audrey Davis, Pemeran Pria di Kasus Video Syur, Sakit Hati Diputusin