Mahfud MD Sebut Memilih karena Disuap Itu Seperti Binatang, Pengamat Mengecam: Terlalu Kasar

- Rabu, 20 Desember 2023 | 12:31 WIB
Mahfud MD Sebut Memilih karena Disuap Itu Seperti Binatang, Pengamat Mengecam: Terlalu Kasar

 

polhukam.id - Sejumlah pegiat pro demokrasi mengkritisi pernyataan calon wakil presiden nomor urut tiga, Mahfud MD yang menyatakan orang yang memilih karena diteror, disuap, atau ditekan, dan tidak sesuai hati nurani, itu seperti binatang.

Menurut Mahfud, mereka memiliki mata dan telinga, namun tidak melihat dan mendengar kebenaran. 

Direktur Gerakan Perubahan (Garpu) Muslim Arbi mengatakan, para pemilik suara di pemilu yang menerima suap atau amplop atau money politik maka harus ditindak. Baik yang memberi maupun yang menerima harus mendapatkan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Baca Juga: Rama Djan, Putra Politisi PPP Djan Faridz Tersangkut Kasus Dugaan Penipuan Sebesar Rp80 Miliar, Kuasa Hukum JB Budi Bakti Sambangi Polres Jaksel

“Karena perbuatan keduanya salah juga. Kalau yang memberi uang, pasti berharap dipilih. Kalau terima uang tidak pilih dia ya salah juga,” ujar Muslim Arbi kepada Harian Terbit, Selasa (18/12/2023). 

Muslim pun meminta Mahfud MD tidak asal memberikan pernyataan. Karena aksi bagi-bagi sesuatu juga telah dilakukan atasannya. Karena harusnya pemimpin itu memberikan kail, bukan ikannya kepada rakyatnya. Sehingga rakyat bisa berusaha agar tetap survive dan tidak berharap BLT. 

“Jadi menurut saya, tidak perlu membincangkan manusia seperti apa yang disampaikan Mahfud MD itu. Kalau benar demikian salah juga, karena ngomong gak pake etika,” tegasnya. 

Muslim memaparkan jika calon pemimpin bangsa seperti Mahfud MD yang menyatakan bagi penerima amplop di pemilu seperti bintang maka akan membuat miris hati. Karena pernyataan tersebut sangat kasar. Sebagai calon pemimpin bangsa maka harusnya Mahfud MD sayang dan prihatin kepada setiap anak bangsa yang karena ekonomi akhirnya menerima suap.

 Baca Juga: Wow! Pertamina Temukan Sumur Minyak 92,2 Juta Barel di Bekasi, Tambun OTW Jadi Dubai?

“Jangan lah dianggap binatang karena terima amplop-money politik. Bisa jadi mereka sehari-hari karena tekanan keadaan ekonomi karena kurang makan. Lalu diiming-imingi amplop. Apakah harus dianggap binatang? Sebaik nya. Tegakkan aturan. Termasuk terhadap Jokowi dan anaknya, Gibran. Kalau bagi-bagi BLT untuk rayu rakyat untuk pilih Gibran, kan bisa rusak bukan?” tanyanya. 

Ada Benarnya

Koordinator Forum Kajian Isu Strategis Negara Demokrasi (Forum KiSSNed) Erlangga Abdul Kalam mengatakan, diksi binatang yang disampaikan Mahfud MD memang kasar dan tentu saja menjadi kurang baik untuk didengar. Apalagi saat ini Mahfud MD berbicara demikian sebagai Cawapres di masa mendatang. 

Namun demikian, sambung Erlangga, apa yang disampaikan Mahfud MD tersebut ada benarnya juga. Sederhananya Mahfud MD secara objektif mau mengatakan jangan sampai rakyat Indonesia menentukan suaranya yang tidak sesuai dengan nuraninya.

Menurut dia, Ladzimnya manusia memang sudah diberikan akal dan pikiran sehingga semestinya mengantarkan kecerdasannya dalam memilih calon presiden. 

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianterbit.com

Komentar