Beginilah Kesetiaan Inggit Ganarsih Istri Kedua Bung Karno Saat Berada di Ende Flores NTT

- Senin, 18 Desember 2023 | 09:01 WIB
Beginilah Kesetiaan Inggit Ganarsih Istri Kedua Bung Karno Saat Berada di Ende Flores NTT

JURNAL FLORES | MEGAPOLITAN – Beginilah peran dari Sosok Inggit Ganarsih atau istri kedua dari Bung Karno atau Soekarno sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia yang merupakan salah satu tokoh sentral dalam sejarah bangsa Indonesia.

Dan kali ini, kita akan membahas tentang sisi lain dari Bung Karno yang merupakan tokoh revolusi sekaligus Presiden Pertama Republik Indonesia.

Nama Bung Karno atau Soekarno ini sangat tersohor baik di dalam negeri maupun manca negara. Namun siapa sangka kalau Soekarno atau Bung Karno saat berusia 20 – 40 tahun, mengalami masa- masa sulit dalam hidupnya yang serba kesusahan dan penuh dengan penderitaan.

Konon Bung Karno atau Soekarno memiliki kekasih pujaan hati bernama Inggit Garnasih yang diceritakan bahwa sosok wanita inilah yang selalu membuat Bung Karno selalu tegar dan kuat melewati badai tersebut. Bung Karno dan Inggit Ganarsih menikah pada 24 Maret 1923, setelah bung Karno bercerai dengan Oetari.

Baca Juga: Kisah Bung Karno Cerita Soal Atlantis yang Mirip Situs Gunung Padang, Singgung Legenda Nyi Roro Kidul

Tentang Kisah Bung Karno dan Inggit Ganarsih itu bisa kita lihat dalam sejarah pengasingan Bung Karno di Kabupaten Ende Flores NTT dari tahun 1934 – 1929, ada sisi lain yang membuat kita terkagum dengan kedua sosok ini.

Kekaguman itu bukan tentang Bung Karno memikirkan atau melahirkan ide-ide tentang Pancasila, akan tetapi bagimana kesetiaan dari seorang istri dari Bung Karno yakni Inggit Ganarsih yang rela ikut dibuang bersamanya ke Ende Pulau Flores NTT.

Bagaimana perjuangan Inggit Ganarsih, sebelum Bung Karno di buang ke Ende Flores?

Inggti bukanlah sekedar istri bagi Soekarno. Lebih dari itu dia adalah sosok ibu, kekasih sekaligus kawan dalam perjuangan Bung Karno.

Inggit hadir disaat-saat yang paling menentukan. Ia mampu menjadi tempat berbagi suka maupun duka yang dialami Bung Karno saat masa sulit dalam perjuangannya.

Kesulitan dan kegelisahan itu bermula saat Bung Karno berjuang menamatkan kuliah di THS Bandung atau yang sekarang menjadi Kampus ITB (Institut Teknologi Bandung).

Saat itu Bung Karno tidak mempunyai biaya yang cukup. Inggit pun berjuang dengan berjualan jamu untuk membiayai kuliah Soekarno hingga beliau menyandang gelar insinyur.

Rupanya pencapaian Bung Karno tidak serta merta membuat Inggit hidup tenang. Saat Bung Karno bersuara lantang melalaui corong Partai Nasional Indonesia, Inggit, makin dihadapkan pada tantangan.

Baca Juga: Dulu, Cianjur Jawa Barat Jadi Tempat Favorit Bung Karno, Bendera Merah Putih Pertama Ada Disana, Gunung Padang

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jurnalflores.co.id

Komentar

Terpopuler