Terakhir kali kekerasan diterima siswa kelas 1 SMK ini pada Selasa 17 Mei dini hari lalu. Sang bapak memberikan bogem mentah ke pelipisnya sebanyak tiga kali.
"Dan perut disabet satu kali pakai paralon," tambah Raeyhan dikutip dari VIVA, Senin 23 Mei 2022.
Ini yang membuat Raeyhan ketakutan apalagi sampai melihat bapaknya. Bukan cuma Raeyhan. Adiknya Miftahurrizki Ananda (14) juga mengalami hal serupa. Kejadian terakhir adalah beberapa saat setelah seorang Bhabinkamtibmas, Ketua RT 09/RW 05, dan dua tetangga datang untuk menasehati pelaku. Korban mengaku, penganiayaan kepada Nanda lebih banyak, bahkan terjadi dua kali.
"Pertama, sempat ditarik (ketika Nanda sedang naik tangga) sampai jatuh dari tangga. Perut dan kaki sempat dipukul sampai (Nanda) teriak 'Ampun! Ampun'. Kedua, (dihajar) dekat kolam ikan (di dalam rumah)," jelasnya.
Korban bersama ibunya Nurul Komariyah (38), sempat melapor ke Polsek Tanjung Duren. Istrinya juga jadi bulan-bulanan pelaku.
"Kini mereka mengungsi di kediaman pamannya, Fatah Sidik, di Kota Depok. Korban mengaku trauma dengan sosok bapaknya dan tidak mau bertemu Eko. "Intinya, (mau) enggak ada Bapak. Kalau lihat Bapak, auranya sudah beda aja, kayak seram. Jadi, kayak orang ketakutan, gitu," kata dia lagi.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Geger, Iptu Rudiana Akui Vina Cirebon dan Eky Tewas Kecelakaan?
Pelaku Penyerangan Rombongan Kiai NU yang Bikin Banser Babak Belur Diburu Polisi
Ojol yang Ngaku Dijebak Polisi untuk Antar Sabu Mendadak Klarifikasi dan Minta Maaf
Polisi Tangkap Mantan Audrey Davis, Pemeran Pria di Kasus Video Syur, Sakit Hati Diputusin